Mario merupakan tersangka penganiayaan anak pengurus GP Ansor bernama David dengan pasal berlapis. Mario juga telah ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan.
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menyebut profil Rafael yang merupakan eselon III tak cocok dengan harta yang tercatat di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebesar Rp56,1 miliar.
"Dalam kasus pejabat pajak ini, kita bilang profilnya enggak match (cocok). Dia eselon III, kalau di-announcement dilihat detail isinya gitu banyak aset ya, aset diam," ujar Pahala di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/2).
Pahala mengatakan pihaknya masih menelusuri harta yang dimiliki Rafael terkait aset-aset lain yang belum dilaporkan kepada KPK.
"Kita belum lihat lagi secara detail atau belum periksa sebenarnya. Yang pertama, apakah masih ada lagi aset yang lain?" ujarnya.
Menurutnya, orang yang memiliki hobi mengumpulkan aset berpotensi menyimpan hartanya dengan mengatasnamakan keluarga.
"Kalau orang yang hobby aset biasanya ada aset lain. Kita mau cek ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) baik nama dia, anak istri, atau mungkin mengatasnamakan orang lain di kartu keluarganya," ujarnya.
Selain itu, Pahala juga mengatakan pihaknya akan menelusuri apakah profil Rafael sesuai dengan gajinya di eselon III.
"Kita bisa lihat dari penugasan dia, dari mana asetnya, ngikut di mana, tapi sekarang ini kita belum periksa. Jadi untuk 50 miliar, ya gede enggak gede enggak penting. Yang penting profil-nya," katanya.
Sebelumnya, Rafael mengatakan siap diperiksa terkait hartanya. Ia menjadi sorotan setelah anaknya, Mario Dandy Satrio terseret kasus penganiayaan terhadap putra pengurus GP Ansor bernama David.
Kasus penganiayaan itu mencuat, Mario kerap memamerkan kendaraan mewahnya di media sosial. Bahkan saat menganiaya korban, ia mengendarai Rubicon.
Sumber: CNN Indonesia
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »