Laksamana: Dunia Diprediksi akan Gelap, tapi Tidak Berlaku untuk Elite Penguasa yang Sedang Berkuasa

BENTENGSUMBAR.COM - Ramai-ramai orang pintar dan hebat dunia memprediksi keadaan/ situasi dunia sedang menuju gelap, prediksi itu sedang bergentayangan didunia maya, tentu harus disikapi dengan baik tanpa harus menimbulkan prejudice yang berlebihan oleh semua kalangan elite. 

Sebab prediksi itu sudah di wahyu kan didalam kitab suci sejak ribuan tahun silam.

"Kekuatiran yang berlebihan dalam menyikapi maka akan memunculkan perasaan publik yang makin terguncang hebat," ungkap Samuel F. Silaen Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) di Jakarta, Kamis (2/02).

Sebab, katanya, bagi orang kecil (rakyat jelata) yang berjuang ditengah himpitan ekonomi akan semakin mendera hidup masyarakat ditingkat grassroots semua kebutuhan hidup naik.

"Sebaliknya hasil produksi petani harganya turun," beber mantan fungsionaris DPP KNPI itu.

Kalau dikaitkan dengan kondisi itu, kenapa pejabat publik yang digaji dengan uang rakyat dikorupsi oleh mereka-mereka yang memiliki kuasa untuk mengelolanya.

"Bukan malah takut kepada Allah SWT, malah korupsi makin menjadi- jadi. Padahal kalau wafat tak satupun bisa dibawa, tapi tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki," ungkap aktivis organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) itu.

Keresahan dunia yang gelap ini harusnya di jadikan titik balik untuk berbuat baik dan jujur dalam mengelola anggaran (uang rakyat) yang sudah seharusnya diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Indonesia diberbagai daerah sesuai dengan peruntukannya.

Tak ayal kondisi dunia yang tidak menentu itu justru tidak menjadi warning kepada para birokrasi yang menjadi pelayan rakyat. 

"Sesungguhnya itulah tugas dan tanggung- jawab mereka yang memilih jalan hidup sebagai abdi negara (rakyat). Jangan berlagak sebaliknya," tegas alumni Lemhanas pemuda 2009 itu. 

"Dunia yang makin tua iya, tapi jangan lagi dirampok serampangan tanpa melestarikannya. Lingkungan hidup rusak itu juga ulahnya manusia. Lalu kenapa manusia berlomba memperkosa alam tanpa memikirkan masa depan generasi yang akan datang. Semuanya aji mumpung, lantas siapa yang akan dipersalahkan kalau sudah begitu?, "tanya Silaen.

Harusnya dalam kondisi dunia yang diprediksi akan gelap itu, maka tindakan dan perilaku penguasa harusnya berubah menjadi baik bukan sebaliknya makin aneh-aneh gitu.

"Disinilah letak tidak sinkron antara perkataan dengan perbuatan. Perkataannya menyeramkan seperti hanya terkesan menakut-nakuti tapi prilaku dan tindakannya koruptif," tandasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »