Ternyata Lokasi Jatuh Helikopter Kapolda Jambi di Lokasi Mistis Penuh Misteri, Kawasan ‘Si Hijau’

BENTENGSUMBAR.COM – Ternyata Lokasi Jatuhnya Helikopter Kapolda Jambi di Lokasi Mistis Penuh Misteri, Kawasan ‘Si Hijau’

Lokasi helikopter Polri jatuh bawa Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan rombongan ternyata dikenal warga merupakan lokasi mistis penuh misteri.

Helikopter Polri yang ditumpangi rombongan Kapolda Jambi itu jatuh di kawasan hutan belantara, di Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kerinci.

Oleh warga sempat, lokasi itu dikenal merupakan lokasi mistis yang menyimpan misteri.

Pasalnya, di lokasi itu pernah ada warga yang hilang secara misterius.

“Iya benar, dulu pernah juga ada warga hilang di kawasan itu,” ungkap Mukhri Soni Depati Muaro Langkap, Batang Merangin, dikutip pojoksatu.id dari Jambi Ekspres, Minggu (20/2/2023).

Mukhri Soni lantas juga menyebut bahwa lokasi helikopter Polri jatuh itu merupakan kawasan ‘Si Hijau’.

Sayangnya, ia tak menjelaskan lebih lanjut tentang sosok Si Hijau yang ia maksud.

Akan tetapi, dia menyatakan bahwa masyarakat sekitar sudah mengetahui siapa sosok Si Hijau.

“Kalau kami menyebut kawasan Si Hijau,” kata dia.

Dia menjelaskan, lokasi itu juga merupakan hutan rimba dan sangat lebat.

Hal itu pula yang dimungkinkan membuat orang hilang sebagaimana yang sudah terjadi.

Apalagi, Mukhri Soni memastikan bahwa medan menuju ke lokasi itu sangat sulit untuk dilewati.

Bagi warga Tamiai yang sudah tahu jalur, untuk bisa sampai ke lokasi itu butuh waktu setidaknya 9 jam dengan berjalan kaki dari perbatasan pintu rimba.

“Kalau bukan orang kito yang ke situ bisa lebih dari itu. Karena sulit masuk ke dalam,” bebernya.

2 hari berjalan, yakin jatuh

Sementara, warga meyakini helikopter pembawa rombongan Kapolda Jambi itu tidak mendarat darurat, melainkan jatuh.

Sebab, tidak ada daratan di wilayah itu yang cukup lapang sehingga tidak mungkin helikopter bisa melakukan pendaratan darurat sekalipun.

Menurut warga, lokasi itu sangat jauh dari pintu rimba.

Perjalanan dari Desa Tamiai masuk ke dalam hutan itu diperkirakan butuh waktu dua hari jika berjalan kaki.

Tokoh masyarakat Tamiai, Jendril mengatakan, kawasan tersebut merupakan hutan rimba yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Selayaknya hutam rimba, kawasan itu ditumbuhi pohon-pohon raksasa serta semak belukar yang rapat.

Bahkan aktivitas bertani atau berkebun warga pun sangat jauh dari lokasi helikopter Polri jatuh itu.

“Dari desa ke pintu rimba sekitar 2 kilometer bisa pakai motor namun setelah itu harus jalan kaki ke dalam,” jelasnya.

Kondisi itu pula yang membuat perjalanan menuju ke lokasi dipastikan akan lama dan sulit.

“Apalagi yang baru pertama lewat bisa lebih lama lagi,” sambungnya.

Sementara, medan jalan yang dilalui juga dipastikan terjal dengan kontur bukit dan pegunungan yang naik-turun.

“Warga sini jarang yang sampai wilayah itu,” kata dia.

Karena itu pula aktivitas bertani dan berkebun warga pun tidak sampai masuk atau bahkan mendekati lokasi dimaksud.

“Karena itu memang hutan rimba yang masuk kawasan TNKS,” kata mantan anggota DPRD Kerinci ini. 

Sumber: Pojoksatu

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »