Ketum DPP Bapera Sarankan Pemerintah Gunakan MMT dalam Kebijakan Moneter

BENTENGSUMBAR.COM - Negara negara yang berhasil mengaplikasikan MMT dalam kebijakan monternya seperti Amerika, Jepang, Tiongkok, Jerman serta negara negara Eropa. 

"Dibeberapa negara tersebut MMT berhasil diaplikasikan untuk kebutuhan proyek produktif dalam negerinya, sehingga jauh dari kata inflasi," ucap Fahd el Fouz A Rafiq di Jakarta pada Jum’at (17/3).

Ketua Umum DPP Bapera mengatakan, “MMT pertama kali digunakan oleh Jerman sebelum perang Dunia ke II bahkan dalam banyak literatur disebutkan.

"Jika Hitler tewas di tahun 1938, sebelum menyerbu Polandia maka dapat dipastikan Hitler dan Ekonom Jerman akan menjadi contoh di semua Kampus Ekonomi”, paparnya. 

Fahd menambahkan, di tahun 1918 Jerman kalah dalam perang dunia I karena strategi ekonominya yang cerdas  hanya dalam 15 tahun menjadi negara Super Power dengan menggunakan MMT.

Karena perang dunia ke II dimenangkan oleh sekutu barat, maka sejarah itu ditulis oleh pemenang termasuk teori ekonomi berbasis John Maynard Keynes (Keynesian).

Perlu diketahui Bersama Amerika meninggalkan Keynesian pada tahun 1971, jadi teori Keynesian yang sudah usang itu masih dipakai dikampus kampus, tapi pada prakteknya  Amerika menggunakan Hudsonian guru besar MMT Amerika.

Jadi beda apa yang ekonomi kampus ajarkan dan ekonomi birokrasi mengelola negara amerika yang double standard ini? Ya gitulah negara perang dunia ke II ngerjain dunia. 

"Kita boleh Tiru Tiongkok, Amerika tapi jangan Tiru maunya, mengapa penting, jujur deh diluar sana banyak yang mengcounter MMT dipastikan tidak ada solusinya juga buat rupiah tidak melemah dan Indonesia hidup tanpa Inflasi kedepannya, tidak ada yang bisa kecuali ide menggunakan MMT yang digunakan Tiongkok dan Amerika," cakapnya.

Disisi lain mantan Ketum PP -AMPG ini menegaskan, Tiongkok dan Amerika yang menggunakan MMT harus diterima oleh akal yang bersih dan sehat terlebih dahulu, sesungguhnya ilmu ini ngak rumit.

"Ilmu ekonomi itu sederhana selama basisnya bisa diterima akal sehat dan solutif untuk kemaslahatan bangsa dan negara kedepannya," pungkasnya. 

Mantan Ketum DPP KNPI ini menceritakan, Stepahanie Kelton murid dari Michael Hudson pendiri Hudson institute yang menjadi penasihat ekonomi presiden Nixon, waktu itu ditahun 70 -an ketika Amerika akhirnya memutuskan melepas emas sebagai underying dollar menjadi berbasis produksi dan trading termasuk petroleum sebagai create demand terhadap dolar.

Sehingga mencetak dollar tanpa emas dan underlying diganti dengan hutang, proyek dan trading, dolar tidak akan inflasi. 

"Aplikasi MMT yang di promosikan Michel Hudson. Buku Stephanie Kelton yang berjudul DEFICIT MYTH (Defisit adalah selisih neraca perdagangan yang merugi atau minus di sebuah negara, karena banyaknya impor, itu mitos bagi MMT) selama kita menggunakan mata uang masing masing tidak akan ada yang namanya defisit," tegas pria yang bergelar s2 Bisnis ini.

Mantan Ketum Ormas MKGR memberikan contoh kalau Indonesia dagang sama Thailand menggunakan Dollar pasti ada yang Namanya defisit, karena itu negara berdaulat devisanya bukan Dollar tetapi bisa dalam bentuk lain seperti emas.

Perlu sahabat ketahui Bersama Rupiah terhadap dollar dari tahun ke tahun ditahun 1970 an 1 dollar = 300 an rupiah, kemudian tahun 80an sekitar 600 rupiah, tahun 1985 sekitar 1.100, tahun 1995 2300 an, tahun 2000 Rp. 9700, sekarang tahun 2023 sekitar 15.500/dollar. 

"Kalau melihat angka diatas maka bukan tidak mungkin 1 dollar akan menyentuh akan 20.000 rupiah jika kita tidak menggunakan MMT dalam kebijakan Moneter," tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »