BMKG Klarifikasi Peringatan Tsunami Sumbar Diakhiri, Bukan Dicabut

BENTENGSUMBAR.COM - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengklarifikasi keterangan peringatan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yakni diakhiri alih-alih dicabut.

Hal itu disampaikan Daryono melalui cuitannya di Twitter.

"Peringatan dini tsunami gempa M6,9 di Mentawai-Siberut diakhiri BUKAN DICABUT," tulis Daryono, Selasa (25/4).

Daryono menjelaskan "dicabut" dan "diakhiri" memiliki terminologi yang berbeda. 

Menurutnya, narasi "dicabut" mengesankan BMKG telah mengeluarkan peringatan yang salah sehingga mesti dicabut.

"Dicabut itu kesannya kita melakukan kesalahan sehingga karena salah [jadi keterangannya] dicabut," kata Daryono kepada CNNIndonesia.com, Selasa (25/4).

"[Peringatan tsunami] ini benar, jadi tidak dicabut tapi diakhiri," lanjut dia.

Daryono menegaskan perbedaan istilah itu tidak terkait dengan deteksi tsunami sebesar 11 centimeter di TG Tanah Bala pada pukul 03:17 WIB.

"Tidak sama sekali. Ini masalah terminologi yang benar," ucapnya.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa (25/4) pada pukul 03.00.57 WIB.

BMKG melaporkan gempa berpusat di koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya di laut dengan jarak 177 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa bumi memiliki kedalaman 23 kilometer.

Hingga pukul 04.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan terdapat delapan aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M4,6.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »