Laksamana Cibir Pernyataan Bambang Pacul, Sebut Belum Sampai Ilmunya, Ini Alasannya

BENTENGSUMBAR.COM - Sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen mengungkap, banyak yang mencibir apalagi menyalahkan pernyataan Bambang Wuryanto yang lebih dikenal dengan panggilan Bambang Pacul. 

"Saya tidak paham dan ngerti betul, kenapa iya sampai di panggil Bambang Pacul. Kalau kata pacul itu sendiri adalah cangkul," kata Samuel F. Silaen, melalui keterangan tertulis, Selasa (04/04).

Jadi, tegasnya, mungkin saja erat kaitannya dengan pengalaman dan latarbelakang yang pernah singgah dalam kehidupannya.

"Bila ada yang mencibir atau tidak senang dengan pernyataan ketua komisi 3 (tiga) DPR RI itu, karena ketidak-tahuan (bukan bodoh) mereka- mereka itu saya anggap cerdas makanya bisa memberikan komentar yang positif kepada masyarakat Indonesia, agar mereka bisa melakukan bargaining politik, sejatinya orang yang meragukan kemampuan anggota legislatif itu karena menutup diri untuk tidak ingin tahu, " ujarnya.

Mantan fungsionaris DPP KNPI itu mengatakan, bagi orang yang sudah pernah atau berkutat dilingkungan DPR RI Senayan maka dengan sendirinya mereka- mereka yang merasa dirinya pinter tadi akan paham dan mengerti 100% permasalahan dan permainan elite politik partai itu yang duduk di kursi legislatif itu.

Sesungguhnya, cakap Silaen, Prof Mahfud MD tentu sudah tahu kendala yang dihadapi oleh para anggota legislatif yang terhormat itu, sesungguhnya yang terjadi adalah pemimpin partai politiklah yang mengendalikan diri para anggota legislatifnya.

"Tepat seperti yang diguyonkan oleh Bambang Pacul tersebut. Ini menurut saya sebuah settingan yang tidak 100% bener, "tebak Silaen.

"Dalam pandangan saya, banyak juga anggota legislatif tidak menguasai permasalahan dan permainan yang sesungguhnya terjadi di DPR Senayan," katanya.

Menurutnya, sebagian besar dikuasai anggota legislatif karena berkaca pada pengalaman dan latarbelakang dari aktivis organisasi kemasyarakatan pemuda.

"Apakah itu sayap pemuda partai atau bukan, akan lebih cepat menguasai lapangan daripada sekedar hanya lulusan S3 dari luar negeri, "ungkap aktivis organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) itu.

Jadi intinya prof Mahfud MD butuh (minta) dukungan dari rakyat Indonesia agar tidak diam saja jadi penonton setelah mengetahui permasalahan bangsa Indonesia yang carut- marut ini. 

Menurutnya, tanpa dukungan publik luas maka apa yang sedang diperjuangkan oleh prof Mahfud MD akan mentok dan menguap lagi tanpa bekas. 

"Ini adalah momentum yang tepat dan sangat berharga untuk mendorong perbaikan negara secara sistematis dan terstruktur yakni memperbaiki aturan dengan UU fondasi  keuangan republik Indonesia, "tandas Silaen. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »