PDIP Deklarasikan Ganjar Sebagai Capres 2024, Ini Kata Laksamana

BENTENGSUMBAR.COM - Tepat di hari Kartini ini ketua umum DPP PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan bakal calon presiden 2024. 

Tentunya ini menguatkan sinyal- sinyal yang dilontarkannya oleh kader-kader PDI-P selama ini.

Setelah sekian lama berpolemik dimedia massa soal dukung mendukung diantara elit PDI- P, kini DPP PDI-P sudah mengumumkan pilihannya jatuh kepada sosok Ganjar Pranowo gubernur Jawa Tengah dua periode itu.

"Lewat pengumuman PDI-P soal siapa capres kini sudah terjawab sudah oleh publik terlebih pendukungnya yang selama ini merasa 'was- was'," kata Samuel F. Silaen Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) melalui keterangan tertulisnya kepada BentengSumbar.com, Jumat (21/04).

Selama ini PDI-P ditunggu- tunggu pihak lawan untuk segera mengumumkan capresnya, dengan demikian bisa mempersiapkan mapping- nya. 

"Bagi yang akan berkoalisi tinggal bagaimana bentuk kerjasamanya atau koalisi dengan partai politik mana, sebagai pendamping bakal calon presiden Ganjar Pranowo untuk maju dalam pilpres 2024, "ungkap mantan fungsionaris DPP KNPI itu.

Kemenangan juga bukan sesuatu yang mudah, seperti membalikkan telapak tangan, ini membutuhkan strategi jitu dan taktik yang akan dimainkan dilapangan. 

"Bukan hanya teoritis yang bagus diatas kertas, namun tidak aplikatif. Semua harus bekerja keras untuk menyakinkan rakyat Indonesia sebagai basis pemilih, "papar alumni Lemhanas pemuda 2009 itu.

Dalam pandangan Silaen, jika tidak ada kesepakatan dengan partai Gerindra maka akan muncul 3 pasang capres yang akan bertanding di pemilu presiden 2024. 

"Capres yang didukung Nasdem dkk, capres yang didukung PDI-P dan berikut capres yang akan didukung oleh Gerindra dkk," jelas Silaen.

Jadi pilpres 2024 ini akan 'panas' jika tidak diatur dengan baik oleh penyelenggara pemilu, sebab kali ini pemilu serentak baru pertama kali dilaksanakan.

"Tentunya penuh dengan kerepotan yang luar biasa. Ini membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan profesional untuk menjalankannya," tutur Silaen.

Harapan rakyat Indonesia, semua pihak dapat menjaga keharmonisan diantara kubu- kubu pendukung. 

Sebab sudah menjadi jurisprudence yang kalah bisa bergabung dalam pemerintahan. 

"Jadi jangan sampai yang berjuang 'mati- matian' justru tidak dapat apa-apa dan kubu lawan yang menjadi penikmat kekuasaan," tandas Silaen. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »