Laksamana Mengulik Lakon Politik Sang Walikota Solo Ingin Keluar dari Bayang-bayang Politik Sang Ayah

BENTENGSUMBAR.COM - Ketika wartawan tanya Gibran Rakabuming Raka terkait posisinya di pusaran politik nasional, Gibran biasa disapa menyampaikan bahwa apa- apa jangan selalu dikaitkan dengan sang presiden Republik Indonesia.

Meskipun tak terbantahkan bahwa Gibran adalah anak sulung biologis Joko Widodo.

Tak dapat dipungkiri, benar adanya bahwa Gibran dikenal publik karena pengaruh bapaknya seorang presiden, kalau bukan maka akan beda ceritanya. 

"Apakah perjalanan karier dan hidupnya akan seperti sekarang ini, jawabannya bisa jadi berbeda dengan yang sekarang, "kata Samuel F. Silaen Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) di Jakarta (26/05).

Karier politiknya mulai terlihat setelah dia berhasil duduk di kursi orang nomor satu di Solo, perlahan Gibran mencoba keluar dari bayang- bayang politik sosok ayahnya. Itu dia lakukan agar tidak slalu dikonotasikan dengan 'anak bawang' yang tidak ngerti apa-apa tanpa sosok ayahnya.

Jadi beberapa hari belakangan ini, Gibran jadi trending topik karena pertemuan yang dilakukannya bersama ketua umum partai Gerindra, terpotret ada kedekatan 'spesial' walikota Solo itu dengan menteri pertahanan RI itu. 

"Karena sekarang memasuki tahun politik maka apapun gestur yang tampak didepan publik akan slalu dikait-kaitkan dengan politik praktis, "tebak Silaen.

Gibran dengan baik mencoba mengikis bayang- bayang politik ayahnya yang slalu diseret- seret dihampir semua tindak tanduknya selama memimpin kota Solo. 

"Dulunya banyak pihak yang meragukan kemampuan Gibran memimpin kota Solo ketika dinyatakan terpilih sebagai walikota Solo, "papar Silaen.

Namun berbeda jauh dari estimasi yang muncul, bahwa Gibran mampu melakukan terobosan-terobosan baru diluar ekspektasi kebanyakan orang yang tidak menyukai munculnya dinasti politik Jokowi, sebab anak kandung kadung dan besannya yang juga walikota Medan itu sudah disematkan stereotip negatif.

"Dalam perjalanannya Solo menjadi kota yang paling toleran terhadap umat beragama, "jelas Silaen.

Berbagai peristiwa hajatan nasional, termasuk perayaan keagamaan yang besar dilaksanakan di kota Solo yang sangat meriah.

"Ini memberi kesan majemuk diayomi dan tokoh- tokoh penting Bangsa Indonesia, juga sering mengunjungi Solo, untuk sekedar ngopi dan ngobrol dengan walikota Solo nyentrik itu, "terang Silaen.

Solo menjadi episentrum politik nasional yang menyedot perhatian elite politik nasional, sosok Gibran yang slalu menyampaikan pesan diluar pakem yang ada.

"Dia mengatakan dia adalah manusia yang merdeka dan tidak harus dikaitkan dengan ayahnya presiden Jokowi yang sudah dua periode menjabat, "imbuhnya.

Gibran harus bersyukur atas kesempatan yang dia dapatkan, meskipun tidak semua orang dapat kesempatan dapat membuktikan kemampuannya.

"Ada banyak figur anak muda yang mungkin saja memiliki potensi dan kemampuan, tapi karena tidak mendapat kesempatan maka tidak muncul kepermukaan, "tutup Silaen. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »