BENTENGSUMBAR.COM.- Setelah sebelumnya dilakukan peninjauan rute arena pacu kuda, akhirnya kejuaraan pacu kuda piala Panglima TNI resmi digelar.
Acara tersebut, dibuka langsung oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Lapangan Cobanjoyo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Senin (12/06/2023).
Beberapa pejabat, tampak hadir mendampingi kehadiran Panglima TNI di arean pacu kuda, salah satunya Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, M. A.
“Terima kasih kepada bapak Pangdam V/Brawijaya dan para Danrem yang telah mengorbankan usaha dalam menyaksikan kejuaraan ini,” kata Panglima TNI.
Kejuaraan itu, terbagi menjadi beberapa kelompok. Salah satunya kelas 3 tahun A/B dengan jarak 1.600 meter, kelas 3 tahun C/D jarak 1.400 meter, kelas 2 tahun A/B jarak 1.000 meter dan kelas 2 tahun C/D dengan jarak 800 meter.
Sedangkan, di kelompok ketinggian terdapat kelas A dengan jarak 2.000 meter, kelas A sprint dengan jarak 1.300 meter. Kelas B jarak 1.800 meter, kelas B sprint jarak 1.200.
Untuk di kelas C dengan jarak 1.600 meter, kelas C sprint jarak 1.100 meter. Sedangkan untuk kelas D, terdapat kelas dengan jarak 1.400 meter, dan kelas D sprint dengan jarak 1.000 meter.
Sebelumnya, Pangdam juga berharap jika kejuaraan tersebut nantinya bisa dijadikan agenda rutin tahunan.
Bahkan, di sela peninjauan yang dilakukan oleh Mayjen TNI Farid sehari sebelum pelaksanaan kejuaraan itu digelar, Pangdam menyebut jika kejuaraan kuda pacu piala TNI itu baru pertama kalinya digelar.
“Ini baru pertama kali digelar,” ungkapnya.
Tak tanggung-tanggung, Laksamana Yudo Margono pun juga menyempatkan diri untuk menyerahkan secara langsung piala Panglima TNI kepada pemenang yang berhasil menjuarai kejuaraan kuda pacu tersebut.
Didampingi Pangdam V/Brawijaya, Panglima TNI Nikmati dan Ribuan Masyarakat Nikmati Pagelaran Wayang Kulit
Dengan didampingi Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, pagelaran wayang kulit yang digelar di Lapangan Makodam V/Brawijaya, Kota Surabaya seakan menarik perhatian Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Bahkan, bersama ribuan masyarakat Panglima TNI pun seakan menikmati adanya gelaran wayang kulit yang digelar oleh pihak Kodam tersebut.
Panglima TNI menegaskan, di Eropa kesenian wayang kulit banyak dipelajari.
Menurutnya, semua pihak harus bisa berperan menjaga tradisi kesenian turun-temurun tersebut.
“Mari kita lestarikan budaya kita. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi,” tegas Panglima TNI.
Tak hanya itu saja, dirinya juga mengajak semua pihak untuk ikut serta menjaga kelestarian seni dan budaya lokal tersebut.
“Janga sampai anak cucu kita ke Eropa kalau mau nonton wayang kulit,” bebernya.
Wayang kulit, imbuh Panglima TNI, diyakini mampu mempersatukan semua elemen masyarakat.
Budaya itu, menurutnya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Sangat jarang orang yang nonton wayang, pulang duluan kalau pertunjukannya belum selesai. Saya lihat, di sekitar Kodam juga banyak UMKM,” jelas Laksamana Yudo. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »