BENTENGSUMBAR.COM - Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat memenuhi syarat kepemilikan kursi DPR untuk mengusung capres dan cawapres jika berkoalisi pada Pilpres 2024.
Wacana koalisi ketiga partai itu menguat baru-baru ini bersamaan dengan isu duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Wacana duet Ganjar-Anies semula disampaikan Ketua DPP PDIP, Said Abdullah.
Sandiaga Uno selaku Kepala Badan Pemenangan Pemilu PPP, ikut berkomentar.
Sebagai satu dari empat partai pengusung Ganjar, Sandi menyebut PPP telah mempersiapkan langkah jika Ganjar dan Anies dipasangkan.
Sandiaga mengaku akan mengusulkan kepada Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono untuk membuka poros baru bersama Demokrat dan PKS.
"Saya akan mengusulkan ke Pak Mardiono jika akhirnya yang dipilih itu Ganjar-Anies. Kita mengajak mas AHY dan Demokrat dan juga PKS untuk berjuang bersama," kata Sandi di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (23/8).
Apakah PPP, PKS, dan Demokrat memenuhi syarat untuk mengusung capres cawapres jika berkoalisi?
Aturan mengusung capres dan cawapres di Pilpres diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Di sana diatur capres dan cawapres harus diusung partai atau koalisi partai pemilik 20 persen kursi DPR atau 115 kursi hasil pemilu sebelumnya.
Jika Demokrat, PKS, dan PPP berkoalisi, ketiganya memiliki total 123 kursi DPR. Jumlah kursi ini telah memenuhi syarat yang diatur dalam UU Pemilu. Rinciannya, 54 kursi dimiliki Demokrat, 50 kursi milik PKS, dan 19 kursi milik PPP.
Respons Demokrat dan PKS
Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Putra Mahendra telah merespons ajakan terbuka Sandiaga.
Ia mempertanyakan balik apakah Sandi bermaksud mengajak Demokrat dan PKS ikut mendukung pasangan Ganjar-Anies atau membentuk koalisi baru.
Partai Demokrat, kata dia, saat ini masih fokus mengusung poros perubahan.
Dia mengaku belum memikirkan ajakan Sandi jika yang dimaksud untuk membentuk poros baru.
Dia menegaskan Demokrat saat ini hanya memikirkan Anies sebagai capres.
"Anies sebagai capres, bukan cawapres. Kalau Anies sebagai cawapres, apalagi opsi Ganjar-Anies, belum masuk di kami," kata Herzaky, Kamis (24/8).
Sementara, Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri tegas menolak ajakan Sandiaga soal peluang membentuk poros baru bersama Partai Demokrat jika Ganjar dan Anies dipasangkan.
Mabruri enggan berspekulasi soal sikap partainya jika Anies dipasangkan dengan Ganjar. Apalagi, jika Anies hanya menjadi cawapres.
"Kita akan menolak," kata Mabruri lewat sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/8).
Sumber: CNN Indonesia
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »