Anies Baswedan Dinilai Libatkan Anak yang Wafat Demi Jatuhkan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar: Watak Bengis!

Anies Baswedan Dinilai Libatkan Anak yang Wafat Demi Jatuhkan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar: Watak Bengis!
Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyayangkan atas sikap Anies Baswedan yang mengangkat kasus kematian Harun Al Rasyid saat debat perdana capres.
BENTENGSUMBAR.COM
- Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyayangkan atas sikap Anies Baswedan yang mengangkat kasus kematian Harun Al Rasyid saat debat perdana capres.

Menurut Dahnil, Anies dinilai telah melibatkan anak-anak yang telah wafat demi kepentingan politik, bahkan untuk menjatuhkan Prabowo yang selaku rivalnya itu.

"Menggunakan anak-anak yg wafat sebagai alat politik untuk menyerang dan menjatuhkan rival politik adalah watak bengis," cuitnya dalam akun X @DahnilAnzar sambil mengunggah video berita tentang Harun Al Rasyid.

Lebih lanjut, Dahnil memastikan bahwa Harun Al Rasyid yang tewas akibat tembakan misterius di kerusuhan 22 Mei 2019 itu bukan pendukung Prabowo.

Sebab, Harun Al Rasyid terbukti masih di bawah umur dan belum terlibat dalam politik termasuk memiliki hak pilih.

"Anak 15 tahun, tdk ikut demo. Ortu sejak awal mwnyebutkan tak ikut-ikut politik," tambah Dahnil.

Diketahui sebelumnya, Anies menghadirkan Ayah mendiang Harun Al Rasyid, Didin Wahyudin di acara debat.

Anies mengatakan bahwa Harun Al Rasyid adalah salah satu pendukung Prabowo yang tewas di kerusuhan demonstrasi terkait penolakan hasil penghitungan suara pada Pilpres 2019 di depan kantor Bawaslu.

"Hadir bersama saya di sini, ayahnya Harun Al Rasyid, Harun Al Rasyid adalah anak yang meninggal, pendukung pak Prabowo di pilpres 2019, yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil pemilu," kata Anies di panggung debat, Kantor KPU, Jakarta Pusat pada Selasa, 12 Desember 2023.

Hingga kini, lanjut Anies, kasus kematian Harun Al Rasyid belum juga menemukan titik terang.

"Apa yang terjadi? Dia tewas sampai hari ini tidak ada kejelasan, apakah ini akan dibiarkan? tidak ini harus diubah," sambungnya.

Di sisi lain, Harun Al Rasyid terbukti bukan merupakan pendukung Prabowo, melainkan hanya seorang anak yang ikut menyaksikan kerusuhan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Didin saat diwawancara pada 2019 silam.

"Sehari-harinya sekolah, di SMP AA di Tanjung Duren, usia 15 tahun SMP kelas 1, belum terlibat politik, anak saya masih di bawah umur," ungkap Didin. 

Sumber: Kilat.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »