IKAPI Sumbar Akui Berbagai Masalah Tengah Dihadapi Penerbit di Sumbar

IKAPI Sumbar Akui Berbagai Masalah Tengah Dihadapi Penerbit di Sumbar
Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Sumatera Barat berharap  buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit di Sumatera Barat minimal bisa berjaya di Sumatera Barat.
BENTENGSUMBAR.COM
- Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Sumatera Barat berharap  buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit di Sumatera Barat minimal bisa berjaya di Sumatera Barat.

Karena itu perlu dukungan semua pihak, terutama  pemerintah daerah sebagai pengambil kebijakan dalam pengadaan dan pendistribusian buku di lembaga pemerintahan, terutama di lingkungan lembaga pendidikan sekolah.

Demikian diungkapkan Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Sumatera Barat Purwadi didampingi Sekretarisnya Novic, saat halal bi halal  IKAPI Sumatera Barat, Minggu (27/4/2025) di kawasan Jati Padang. 

Novic mengakui berbagai masalah tengah dihadapi para penerbit di Sumatera Barat.

Ada pihak yang ingin mencari buku tertentu berkonten lokal Minangkabau atau Sumatera Barat, tapi tidak tahu harus menghubungi penerbit mana yang ada menerbitkan buku tersebut. 

Di sisi lain, ada penerbit di Sumatera Barat yang sudah banyak menerbitkan buku-buku berkonten lokal, tapi   tidak tahu juga kemana harus dipasarkan. 

Ini perlu ada pihak yang menyambungkan/memfasilitasinya, yakni IKAPI. Sehingga merasakan manfaat masuk anggota IKAPI, ketimbang tidak bergabung dengan IKAPI.  

“Karena itu, ke depan kita IKAPI Sumbar akan menghimpun data terbitan buku-buku yang sudah diterbitkan anggota IKAPI Sumbar ke katalog terbitkan buku tersendiri. Sehingga katalog tersebut menghimpun judul dan data-data buku yang sudah diterbitkan penerbit anggota IKAPI Sumbar. Hal ini akan memudahkan konsumen/pembaca untuk mendapatkan buku berkonten lokal Sumatera Barat, khususnya Minangkabau,” kata Novic.  

Di Sumbar ada 64 penerbit, 70 persen berada di Kota Padang. Selebihnya berada di luar Kota Padang. 

Umumnya penerbit tersebut menerbikan buku berkonten lokal. 

Sekretaris DPD Perkumpulan Penulis Indonesia (Satuena) Sumbar Armaidi Tanjung menyambut baik gagasan menghimpun data buku-buku tersebut. 

Data buku yang dihimpun di katalog khusus penerbit IKAPI Sumbar itu merupakan kabar yang menggembirakan bagi perbukuan dan penulis sendiri.

Artinya, akan diketahui buku apa saja yang sudah diterbitkan anggota IKAPI Sumbar sekaligus memudahkan bagi peneliti dan penulis sendiri mencari referensi.  

Direktur Penerbit SURI (Surau Intelektual For Conservation) Salman menyebutkan, buku muatan lokal masih banyak peminatnya di perpustakaan daerah. 

Produk buku konten lokal harus ada dukungan kebijakan dari pemerintah daerah. 

IKAPI  harus mendorong pengambil kebijakan di daerah Sumbar memperhatikan kondisi penerbit yang ada di Sumbar. 

“Penerbit Sumbar tak kalah juga menerbitkan buku. Banyak juga yang kualitasnya sama dengan penerbit di luar Sumatera Barat. Hanya saja perhatian terhadap penerbit  Sumatera Barat masih minim,” katanya. 

Menurut Salman, Undang-undang  sudah mewajibkan perpustakaan daerah untuk menyediakan buku-buku berkonten lokal.

Amanat UU tersebut menyebutkan pemerintah daerah wajib sediakan buku konten lokal di perpustakaan daerahnya. 

“Cerita rakyat berkonten lokal sebenarnya masih menarik untuk diterbitkan karena banyak peminatnya,” kata Salman mengakhiri. (R/*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »