Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal tahun 2025 yang kedua berhasil menghimpun 30-an tulisan berkonten lokal Kota Pariaman. |
Tulisan yang dihasilkan peserta pada pertemuan pertama dievaluasi untuk dipertajam pendalaman materi, termasuk narasumber yang diwawancara di lapangan.
Pembahasan tulisan yang sudah ditulis para peserta Bimtek Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal, Rabu (28/5/2025), di aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Pariaman, jalan By Pass, dipandu narasumber Armaidi Tanjung. Pertemuan pertama dilakukan 15 Mei 2025 lalu.
“Ternyata banyak dari konten lokal Pariaman yang ditulis peserta hampir semuanya baru pertama kali menulis untuk dipublikasikan. Tema tulisanya berkaitan dengan sejarah desanya, tradisi, sosial budaya, dan kuliner di Kota Paraman. Ada pula tema yang ditulis selama ini tidak banyak diketahui, termasuk bagi warga Pariaman sendiri,” kata Armaidi Tanjung, penulis buku “Kota Pariaman Dulu, Kini dan Masa Depan” ini.
Menurut Armaidi Tanjung, sebagai penulis pemula peserta sudah menunjukkan keberanian untuk menulis dari tema yang diajukan.
Secara umum memang kelemahannya penulisan narasumber yang perlu diperhatikan.
Walaupun dari sisi materi sudah ada yang lengkap, namun tidak dituliskan secara jelas dari siapa materi tulisan itu diperoleh.
“Dari evaluasi yang dilakukan pada pertemuan kedua ini, peserta semakin memahami bagaimana pentingnya kejelasan narasumber di dalam tulisan. Kesesuaian narasumber dari materi tulisan juga perlu diperhatikan. Jika tulisannya tentang tradisi perkawinan, maka narasumbernya harus terkait dengan lembaga adat seperti LKAAM, Bundo Kanduang, Kerapatan Adat Nagari (KAN), kapalo mudo, urang tuo. Jangan tokoh formal seperti kepala desa. Kurang tepat,” tutur Armaidi Tanjung.
Bimtek kedua kali ini dihadiri Kabid Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Pariaman Andy Kurnia Saputra,ST, Pustakawan Ahli Muda, Indra Nofita SE, M.A.P dan Farida Zulfikar,S.Sos.
Berikut ini peserta dan judul tulisan yang dievaluasi dan dipertajam dalam pertemuan kedua Bimtek Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal tahun 2025.
Masing-masing (1). Ai Kurnia Sari, (Pengobatan Simbang Kunik), 2). Solvia (Asal Usul Nama Desa Kampung Kandang), 3). Yeyen (Asal Usul Desa Kaluat), 4). Neni Triana (Sambareh ), 5). Asmeriyanti (Bergesernya Nilai Dan Makna Baju Penganten Perempuan di Kota Pariaman ), 6). Elvy Sukrina (Malacuik Marapulai), 7).Yusnidar.Y (Uang Japuik ), 8). Juni (Malamang Urang Awak), 9). Hasnah Mila (Unyam Jagung dan Tumbang), 10). Hawwa Qarbain Amoer (Maota di Lapau), 11). Anita (Tradisi Turun Mandi di Pariaman), 12). Suci Nurjannah Yuansyah (Tambua Tasa Pariaman), 13). Amanda Bherlyana Putri (Maratuih Hari), 14). Rahil Defrian Maulana (Mangaji Kamatian), 15). Manha Zahia Khairunnisa' (Makna Simbolis Baju Adat Bundo Kanduang), 16). Ayu Hidayatul Husni (Pencak Silat), 17). Tuti Muslimah (Batuka Cincin), 18). Astrid Yuliansyah (Mambaok Juadah), 19. M. Aziz Nugraha (Pepatah-Petitih), 20). Asyifa Amri Razmi (Tradisi Ikan Larangan), 21). Neti Herawati,SE.M.Pd (Asal Nama Desa Pauh ), 22). Novely Dwi Riswani (Kawin Sasuku), 23. Fandy Al Furqan (Surau dan Silek), 24).Wirda Maini Putri (Asal Usul Desa Bato), 25). Rindu Anggraini (Siti Baheram), 26). Sefa Delfarisya (Tradisi Bajamba ), 27). Gusniarni Megawati (Carabuik Nasi), 28). Assyfa Humayra (Uang Japuik), 29). Zhira Ayu Zabdah (Maantaan Tando), 30). Anita (Turun Mandi).
Usai mengikuti pertemuan, peserta diminta untuk memperbaiki tulisannya sebagaimana disampaikan pada pertemuan kedua.
Hasil evaluasi dan perbaikan tersebut, kembali dikumpulkan pada pertemuan ketiga yang diselenggarakan pada pertengaan Juni 2025 mendatang.(R)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »