Pengamat politik, Rocky Gerung menyebut bahwa penanganan dua kasus eks menteri Jokowi ini, akan menjadi ukuran sejauh mana Prabowo konsisten terhadap janji pemberantasan korupsi. |
Menteri Koperasi, Budi Arie, dilaporkan terlibat dalam skandal judi online, sementara mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, disebut-sebut terkait dugaan penyimpangan dalam alokasi kuota haji.
Kasus ini menimbulkan gejolak baru dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang masih dalam fase awal membangun kepercayaan publik.
Pengamat politik, Rocky Gerung menyebut bahwa penanganan dua kasus eks menteri Jokowi ini, akan menjadi ukuran sejauh mana Prabowo konsisten terhadap janji pemberantasan korupsi.
“Kalau Prabowo diam, maka publik akan menganggap dia melanjutkan pola lama: menyembunyikan skandal politik demi stabilitas semu,” ujar Rocky.
Dalam kasus Budi Arie, tuduhan yang beredar cukup serius. Ia disebut mendapat alokasi hingga 50 persen dari keuntungan situs judi online sebagai kompensasi untuk menutup mata terhadap keberadaan situs-situs ilegal yang seharusnya diberantas.
Di sisi lain, kasus Yaqut berkaitan dengan dugaan permainan kuota haji yang tak pernah tuntas diusut, meski laporan sudah menumpuk di meja penegak hukum.
Rocky menyebut bahwa dua kasus ini tak bisa dibiarkan menggantung.
“Ini bukan hanya soal hukum, ini soal arah moral negara. Kalau korupsi dibiarkan, kita tidak sedang membangun republik, tapi memperpanjang napas oligarki,” tegasnya.
Rocky juga menyinggung peran penting Presiden Prabowo dalam menjaga kepercayaan pasar dan komunitas internasional.
Menurutnya, jika tidak ada tindakan tegas, investor akan mulai meragukan kepastian hukum di Indonesia.
“Investor bisa pergi bukan karena regulasi yang buruk, tapi karena ketidakpastian hukum yang diciptakan oleh kelambanan politik,” katanya.
Lebih jauh, Rocky juga menyoroti bagaimana kasus ini bisa mengganggu konsentrasi pemerintahan, terutama dalam program-program strategis seperti penguatan koperasi dan transformasi ekonomi kerakyatan.
Budi Arie, yang kini menggagas koperasi merah putih sebagai tulang punggung ekonomi nasional, justru harus menjawab tuduhan serius yang mencoreng inisiatifnya sendiri.
“Kalau tokoh sentral koperasi justru terlibat dalam skandal perjudian, maka rakyat akan mencibir: koperasi untuk siapa?” ucap Rocky.
Ia juga memperingatkan agar pemerintahan Prabowo tidak tersandera oleh loyalitas politik terhadap figur-figur lama dari era Jokowi.
“Rakyat memilih Prabowo bukan untuk mengamankan warisan Jokowi. Tapi untuk membuka lembaran baru. Kalau masih terikat pada beban masa lalu, bagaimana bisa bicara perubahan?” ungkapnya.
Rocky mendorong agar kasus ini segera ditangani dengan terbuka, dan proses hukum berjalan tanpa intervensi.
Ia menekankan pentingnya pengadilan yang transparan agar masyarakat tidak lagi berspekulasi di ruang publik.
“Kita sudah terlalu lama hidup dalam rumor. Saatnya negara bicara dengan bukti, bukan dengan basa-basi politik,” tutupnya. (*)
Sumber: Herald Sulsel
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »