Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade bersama Ketua PSSI Erich Thohir saat menutup turnamen sepak bola usia muda Andre Rosiade Cup. |
Turnamen ini akan melibatkan 5 kelompok umur yakni U-8, U-9, U-10, U-11 dan U-12. Andre berharap PSSI terus mendorong agar kompetisi sepakbola usia muda ini dapat terus dilakukan guna menghasilkan pemain timnas di masa mendatang.
"Tadi saya laporkan ke pak Erick Thohir, tanggal 9 Agustus kita bikin acara di sini lagi. Ada 5 kelompok umur, U-8, U-9, U-10, U-11 dan U-12. Jangan lupa, dua minggu sebelum 9 Agustus kita akan buka pendaftaran," kata Andre Rosiade pada acara penutupan yang dihadiri Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Dijelaskan Andre Rosiade, untuk turnamen selanjutnya, akan diikuti oleh masing-masing 16 tim di setiap kelompok umur.
"Jadi setiap kelompok umur akan diisi oleh 16 tim. Insha Allah ada 80 tim pertandingan dari pagi sampai sore," tutur Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre menegaskan, digelarnya turnamen sepakbola usia muda ini merupakan bentuk komitmennya untuk menumbuhkan bibit-bibit pemain muda yang nantinya bisa menjadi pemain timnas Indonesia.
“Jadi ini komitmen kami agar bisa membantu PSSI untuk mengembangkan usia muda, sehingga ke depan harapan kita dengan anak-anak muda diberikan kesempatan. Pembinaan dilakukan, pak Erick (PSSI, red) gak pusing-pusing lagi banyak melakukan naturalisasi," tegas Andre yang juga Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR RI.
Dengan harapan, kata Andre, pada 2034 nanti, pemain yang dibina melalui turnamen sejak usia muda ini bakal menjadi pemain timnas di masa depan. Karena itu, Andre berharap, di tangan Erick Thohir, PSSI ke depan akan terus mendukung pembinaan pemain sepakbola Indonesia sejak dini melalui kompetisi-kompetisi di setiap jenjang usia.
"Harapan kami pada 2034 nanti yang jadi pemain Timnas kita adalah anak-anak yang ada di depan kita ini pak Erick. Anak-anak yang lahir di Indonesia, ikut SSB dan akademi bola di Indonesia. Jadi inilah komitmen kita. Mudah-mudahan PSSI ke depan di bawah kepemimpinan pak Erick yang akan melanjutkan periode keduanya 2027 ke depan, akan memastikan kompetisi usia muda," ungkap Andre.
Andre mencontohkan Jepang yang kini menjadi salah satu kekuatan sepakbola di Asia, para pemain timnasnya hebat dan besar dari kompetisi usia muda. Keberhasilan Jepang, harus menjadi contoh bagi Indonesia ke depan, terutama dalam hal pembinaan pemain sejak usia dini.
"Jepang itu bisa hebat mengalahkan Indonesia 6-0 karena kompetisi usia mudanya sangat lengkap, ada kompetisi SMA, kompetisi kuliah bahkan kompetisi kelompok usianya juga lengkap. Mudah-mudahan ke depan, federasi di bawah kepemimpinan pak Erick di periode kedua, membentuk kompetisi usia muda sehingga prestasi U-17, U-19 bisa dilanjutkan karena kompetisinya ada untuk pemain-pemain timnas kita," jelas Ketua DPD Gerindra Sumbar ini.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengapresiasi gebrakan Andre Rosiade yang telah mengadakan turnamen sepakbola usia muda. Menurut Erick, apa yang dilakukan Andre Rosiade ini sudah ikut membantu PSSI dalam pembinaan pemain sepakbola usia muda.
"Saya berharap kejuaraan seperti ini pak Andre jangan sekali ini saja. Saya berharap bisa berkali-kali, paling tidak setiap tahun itu harus ada," kata Menteri BUMN ini.
Erick berharap turnamen ini rutin digelar, sehingga pembinaan pemain sepakbola usia muda dapat dilakukan secara berkesinambungan. Selain itu Erick juga mendorong, langkah Andre Rosiade ini dapat ditiru oleh pecinta sepakbola di setiap daerah.
"Ini bukti bahwa kepedulian sepakbola itu tidak hanya dilahirkan oleh PSSI saja. Karena ketika semua individu membantu seperti pak Andre, ini luar biasa. Sehingga pembinaan dari bawah ini bisa lebih dimudahkan, ketimbang PSSI bekerja sendiri. Coba kalau ada tokoh-tokoh dari provinsi lain seperti pak Andre, luar biasa," puji Erick Thohir.
Erick juga menegaskan, bahwa PSSI juga tak anti naturalisasi. Namun, PSSI juga berkomitmen terus mendorong agar pemain-pemain Timnas Indonesia dapat dilahirkan dari kompetisi usia muda.
"Pembinaan itu emang harus dibuktikan sejalan dengan prestasi timnas. Kita sepakat kita tidak anti naturalisasi tetapi juga kita harus membuktikan bagaimana pemain-pemain yang dibina dari bawah ini bisa tumbuh. Kita harus terus melakukan pembinaan dari bawah," tutur Erick. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »