Iran Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur Siluman F-35 Israel yang Keempat

Iran Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur Siluman F-35 Israel yang Keempat
Iran mengeklaim sistem pertahanan udaranya di Tabriz berhasil menembak jatuh jet tempur siluman F-35 Israel lainnya pada hari Senin.
BENTENGSUMBAR.COM
- Iran mengeklaim sistem pertahanan udaranya di Tabriz berhasil menembak jatuh jet tempur siluman F-35 Israel lainnya pada hari Senin. 

Klaim ini menandai pesawat F-35 keempat Zionis yang jatuh di tengah konflik militer yang sedang berlangsung.

Media pemerintah Iran, Nour, mengutip pejabat yang mengonfirmasi penembakan terbaru tersebut, melaporkan bahwa kemampuan pertahanan udara Teheran tetap beroperasi penuh dan siap untuk mengusir agresi Israel lebih lanjut. 

Jet tempur tersebut dilaporkan menjadi sasaran selama upaya serangan udara terhadap infrastruktur militer Iran.

Sebelumnya, Angkatan Darat Iran pada 14 Juni mengumumkan bahwa pasukan pertahanan udaranya telah menembak jatuh jet tempur tiga jet tempur siluman F-35 Israel dengan dua pilotnya ditangkap.

Jika terkonfirmasi, ini akan menjadikan Iran sebagai negara pertama yang berhasil menembak jatuh jet tempur generasi kelima buatan Amerika Serikat tersebut.

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF), seperti dikutip Times of Israel, Selasa (17/6/2025), mengatakan tidak mengetahui insiden penembakan jet tempur F-35 Zionis oleh sistem pertahanan udara Iran.

Israel telah menolak klaim sebelumnya tentang penembakan tiga jet tempur F-35 Zionis oleh Iran sebagai "berita palsu".

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi melancarkan serangan pedas terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menjulukinya sebagai "penjahat perang".

Araghchi menuduh Israel memanipulasi politik global, dengan mengatakan: "Selama tiga dekade terakhir, Israel telah menipu presiden Amerika Serikat agar berperang."

"Jika Presiden [Donald] Trump sungguh-sungguh dalam diplomasi dan ingin menghentikan perang ini, langkah selanjutnya akan sangat penting," kata Araqchi di X.

"Israel harus menghentikan agresinya, dan jika agresi militer terhadap kami tidak dihentikan sepenuhnya, tanggapan kami akan terus berlanjut. Hanya perlu satu panggilan telepon dari Washington untuk membungkam seseorang seperti Netanyahu. Itu mungkin membuka jalan bagi kembalinya diplomasi," katanya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik tajam motif Israel menyerang Iran, menuduh rezim Zionis melancarkan serangan dengan motif yang luas dan licik. Erdogan menyampaikan pernyataan tersebut setelah melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut pernyataan yang dirilis oleh Kremlin, kedua pemimpin tersebut mengutuk penggunaan kekuatan oleh Israel dan memperingatkan potensi konsekuensi regional yang menghancurkan.

"Kedua belah pihak menyatakan keprihatinan yang mendalam atas eskalasi terkini dalam konflik Iran-Israel, yang telah menyebabkan banyak korban dan dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang yang serius bagi seluruh kawasan," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Seiring meningkatnya ketegangan, kantor berita Iran melaporkan bahwa Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah mengeluarkan imbauan evakuasi mendesak kepada penduduk Tel Aviv, yang memperingatkan akan adanya serangan skala besar yang akan segera terjadi.

"Penduduk Tel Aviv harus meninggalkan kota tersebut sesegera mungkin," demikian pernyataan IRGC.

Sirene serangan udara telah berbunyi di berbagai kota Israel saat Iran menembakkan lebih banyak rudal, yang meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik perkotaan secara langsung.

Militer Israel belum mengonfirmasi skala atau kerusakan yang disebabkan oleh serangan baru ini. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »