Di tengah laporan tentang massa penduduk Teheran yang mengungsi dari kota dan mencari tempat berlindung dari serangan Israel. |
Pejabat Iran justru mengklaim lalu lintas yang padat di sepanjang jalan raya yang mengarah ke luar kota bukan karena eksodus massal, melainkan perawatan mobil yang buruk.
Kantor berita milik pemerintah IRNA mengklaim bahwa kemacetan lalu lintas tadi malam dan pagi ini disebabkan oleh mobil-mobil yang mogok dan kepanasan akibat pengemudi membawa kendaraan yang rusak ke jalan raya.
“Meskipun telah berulang kali diberi peringatan dan informasi dari polisi lalu lintas, beberapa pengemudi telah memasuki jalan raya dengan kendaraan yang cacat teknis, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas dan penundaan yang lama, terutama di rute utara,” kata seorang pejabat tinggi polisi.
Kemudian, seorang juru bicara militer Israel pada hari Senin mengeluarkan peringatan evakuasi untuk area tertentu di Distrik 3 Teheran, dengan mengunggah peta dan pesan di platform sosial X yang mendesak "semua orang yang hadir" untuk meninggalkan zona tersebut.
“Dalam beberapa jam mendatang, tentara Israel akan beroperasi di area ini, seperti yang telah dilakukannya dalam beberapa hari terakhir di seluruh Teheran, untuk menyerang infrastruktur militer rezim Iran,” peringatan itu menambahkan.
Dalam peringatan samar setelah militer mengeluarkan peringatan evakuasi, Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan, “Corong propaganda dan hasutan Iran sedang dalam perjalanan untuk menghilang.”
“Evakuasi penduduk sekitar telah dimulai,” tambahnya.
Tapi, Presiden Iran Masoud Pezeshkian memperingatkan bahwa jika serangan Israel terus berlanjut, Republik Islam akan merespons dengan tindakan yang jauh lebih keras, selama panggilan telepon dengan Sultan Oman pada hari Senin, menurut kantor berita resmi Iran, IRNA.
"Jika Amerika Serikat tidak menahan rezim Zionis, Iran akan dipaksa untuk memberikan respons yang lebih menyakitkan," kata IRNA mengutip Pezeshkian selama panggilan tersebut.
"Jika agresi terus berlanjut, respons yang jauh lebih keras menanti mereka," tambahnya.
Sementara itu, Presiden Turki dan Rusia telah membahas isu-isu regional selama percakapan telepon, menurut kantor kepresidenan di Ankara.
Erdogan dan Putin sepakat bahwa konflik antara Iran dan Israel harus diakhiri dan ruang harus diberikan untuk diplomasi sesegera mungkin, katanya dalam sebuah pernyataan.
Presiden Turki juga mengulangi pandangannya bahwa satu-satunya solusi untuk krisis ini adalah kembali ke perundingan nuklir dengan Iran.
Secara terpisah, Kremlin mengatakan Putin dan Erdogan mengutuk "tindakan kekerasan" Israel terhadap Iran, menurut kantor berita Rusia Interfax.
"Kedua belah pihak menyatakan keprihatinan yang paling serius tentang eskalasi konflik Iran-Israel yang sedang berlangsung, yang telah menyebabkan banyak korban dan penuh dengan konsekuensi jangka panjang yang serius bagi seluruh kawasan," imbuh Kremlin.
"Para pemimpin berbicara mendukung penghentian permusuhan segera dan penyelesaian masalah yang diperdebatkan, termasuk yang terkait dengan program nuklir Iran, secara eksklusif melalui cara politik dan diplomatik." (*)
Sumber: SINDONews
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »