Pidato Presiden Prabowo Subianto saat peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 di Jakarta, bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi sinyal serius. |
Demikian dikatakan pendiri Haidar Alwi Institute, R. Haidar Alwi melalui keterangan tertulisnya, dikutip Selasa 3 Juni 2025.
"Di tengah ancaman ideologi transnasional, kebocoran anggaran, dan tantangan global, Prabowo hadir dengan suara tegas yang menunjukkan komitmen membenahi arah bangsa," kata Haidar.
Haidar menilai keberanian Prabowo menyentil elite pemerintahan dan aparat negara yang menyalahgunakan kekuasaan adalah bentuk introspeksi penting.
Menurut Haidar, pernyataan Prabowo terkait semua kebocoran harus dihentikan, merupakan pesan moral sekaligus arah kebijakan.
"Ini bukan sekadar kritik ke luar, tapi koreksi ke dalam," kata Haidar.
Haidar juga menyoroti bagaimana pidato tersebut tidak memecah belah, tidak menyasar kelompok, dan tidak membangun narasi permusuhan antaragama atau etnis.
Ketika Prabowo berkata, “Pancasila adalah milik semua golongan, semua suku, semua agama,” Haidar menyebut itu sebagai pesan pemersatu yang harus dijaga dalam praktik kebijakan dan ruang publik.
"Toleransi adalah pilar utama jika Indonesia ingin tetap utuh dalam kebinekaan," kata Haidar. (*)
Sumber: RMOL
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »