Trump Ikut Campur, Sekutu Iran Bisa Hancurkan Pangkalan AS di Negara-negara Arab

Trump Ikut Campur, Sekutu Iran Bisa Hancurkan Pangkalan AS di Negara-negara Arab
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpikir keras tentang risiko besar yang akan dihadapinya jika membantu langsung Israel untuk menyerang Iran.
BENTENGSUMBAR.COM
- Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpikir keras tentang risiko besar yang akan dihadapinya jika membantu langsung Israel untuk menyerang Iran. 

Aset AS di negara-negara Arab bisa saja dihancurkan sekutu-sekutu Iran.

Zohreh Kharazmi, profesor di Universitas Teheran, mengatakan presiden AS menyadari Iran memiliki “ribuan rudal dengan jangkauan yang berbeda” dan bahwa sekutu regionalnya dapat membawa “banyak serangan ke pangkalan Amerika”.

“Trump sendiri maju mundur, dan tampaknya ragu untuk masuk secara langsung,” katanya kepada Al Jazeera.

“Bahkan saat ini, delapan dari 10 orang di Amerika Serikat sedang memikirkan solusi diplomatik dan tidak setuju dengan Amerika Serikat yang terlibat langsung dalam perang,” kata Kharazmi.

“Saya pikir jika Barat, Tiongkok, Rusia, dan negara-negara Arab, bersama dengan negara-negara lain, menjadi jauh lebih bertanggung jawab dan akuntabel terhadap situasi tersebut, mereka benar-benar dapat menemukan solusi diplomatik.”

Kemudian, apakah ekonomi Israel mampu bertahan menghadapi perang lagi?

Al Jazeera telah bertanya kepada Ahmed Helal, direktur Global Counsel MENA, tentang apakah Israel mampu melakukan tindakan militer seperti yang dilakukan saat ini.

“Jawaban singkatnya adalah ya. Mereka memang memiliki cadangan keuangan dan penyangga keuangan."

“Apakah Israel sedang mengalami pendarahan? Tentu saja. Negara itu telah mengumpulkan banyak utang. Ekonominya sedang bersiap menghadapi perang. Pengeluaran pertahanannya telah meningkat dari 4 persen sebelum 7 Oktober menjadi sekitar 8 persen sekarang."

“Tingkat utangnya, rasio utang terhadap PDB, telah meningkat sekitar 8 persen dari sekitar 60 persen menjadi 68 persen. Dan para prajurit cadangan telah direkrut. Jadi, tenaga kerja, tenaga kerja teknologi yang berkontribusi terhadap pajak dan pertumbuhan serta inovasi dalam ekonomi, telah dibawa ke garis depan."

“Jadi, negara itu telah terpukul, tetapi ekonominya tidak sedang dalam krisis. Negara itu dapat bertahan. Negara ini terisolasi karena merupakan ekonomi yang beragam, dinamis, dan digerakkan oleh teknologi.” (*)

Sumber: SINDONews

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »