Warga Israel Trauma dan Ketakutan Usai Diserang Rudal Iran

Warga Israel Trauma dan Ketakutan Usai Diserang Rudal Iran
Julia Zilbergoltz, warga Bat Yam, kota pesisir dekat Tel Aviv mengaku belum pernah mengalami pengalaman yang seburuk serangan rudal Iran pada Minggu (15/6/2025).
BENTENGSUMBAR.COM
- Julia Zilbergoltz, warga Bat Yam, kota pesisir dekat Tel Aviv mengaku belum pernah mengalami pengalaman yang seburuk serangan rudal Iran pada Minggu (15/6/2025).

“Saya stres dan terkejut. Saya telah melalui banyak masa sulit dalam hidup, tetapi tidak pernah seperti ini,” ujarnya saat mengemasi barang dan meninggalkan apartemennya.

Bat Yam menjadi salah satu daerah yang paling terdampak dalam eskalasi terbaru antara Iran dan Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut rudal balistik Iran menghantam kota tersebut pada dini hari, menewaskan sedikitnya enam warga sipil dan melukai hampir 200 orang.

“Saya sedang tidur dan tidak mendengar sirene. Saya terbangun karena ledakan keras,” tutur Zilbergoltz.

Korban lain, Yivgenya Dudka, kehilangan tempat tinggalnya dalam serangan tersebut. “Semuanya musnah. Tidak ada yang tersisa. Tidak ada rumah,” katanya.

Di Israel utara, empat orang dilaporkan tewas ketika kota Tamra juga dihantam rudal Iran. 

Sementara itu, Tel Aviv dan Rishon Lezion ikut menjadi target balasan Iran setelah jet tempur Israel menyerang lokasi militer, nuklir, dan kawasan pemukiman di Iran.

Data dari Kantor Perdana Menteri Israel mencatat bahwa serangan balasan Iran pada 14–15 Juni 2025, telah menyasar 22 lokasi di Israel, menyebabkan 14 orang tewas dan lebih dari 200 orang luka-luka.

“Saya sangat sedih dan khawatir. Saya turut berduka atas korban yang tewas dan terluka. Iran memang ancaman, mereka ingin menghancurkan Israel,” kata Riky Cohen, seorang penulis di Tel Aviv. Namun, ia juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa pemerintah di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan melanjutkan perang yang tidak perlu.

Wali Kota Bat Yam, Tzvika Brot, menyatakan bahwa serangan udara Iran menyebabkan kerusakan besar pada puluhan bangunan dan masih banyak warga yang terperangkap di bawah reruntuhan. 

“Tim Komando Front Dalam Negeri bekerja tanpa henti hingga semua korban ditemukan,” ujarnya.

Sementara itu, warga Bat Yam lainnya, Shahar Ben Zion, menyebut dirinya selamat berkat dorongan ibunya untuk pergi ke tempat perlindungan.

“Saya pikir rumah kami telah runtuh. Puji Tuhan, merupakan keajaiban bahwa kami masih hidup,” ujarnya.

Netanyahu menegaskan bahwa Iran akan membayar harga yang sangat tinggi atas pembunuhan warga sipil Israel.

Konflik antara Israel dan Iran meletus pada 13 Juni 2025, setelah serangan udara pendahuluan Israel menewaskan sejumlah komandan senior dan ilmuwan nuklir Iran. 

Sejak itu, kedua negara terus saling meluncurkan serangan.

Menurut laporan NBC News, sedikitnya 150 orang tewas dan ratusan lainnya terluka di Iran akibat konflik. 

Sedangkan AFP mengutip Kementerian Kesehatan Iran yang mencatat 128 orang tewas, sebagian besar warga sipil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »