Demokrat Bantah Isu Ijazah Jokowi: Upaya Adu Domba Jahat

Demokrat Bantah Isu Ijazah Jokowi: Upaya Adu Domba Jahat
Presiden RI ke-7 Ir. H. Joko Widodo atau Jokowi bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam suatu kesempatan. Kini, Partai Demokrat yang didirikan SBY merupakan bagian dari Pemerintahan Prabowo-Gibran.
BENTENGSUMBAR.COM
- Partai Demokrat akhirnya angkat bicara menanggapi tuduhan yang beredar di ruang publik yang menyebut partai berlambang mercy itu berada di balik maraknya isu dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo.

Dalam pernyataan resminya, Demokrat menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar dan merupakan fitnah keji yang ditujukan untuk mengadu domba.

Pernyataan ini sekaligus meluruskan kabar yang menyebut istilah "partai biru" sebagai dalang di balik isu yang menyerang integritas Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Tuduhan tersebut adalah fitnah yang tidak berdasar. Istilah ‘partai biru’ yang diarahkan kepada Partai Demokrat merupakan upaya insinuatif yang menyesatkan dan mencemarkan nama baik kami," tegas pernyataan resmi partai.

Roy Suryo Tak Lagi Bagian dari Demokrat Sejak 2019


Isu semakin liar setelah nama Roy Suryo, mantan politisi Partai Demokrat, ikut menyampaikan opini terkait dugaan ijazah palsu Jokowi.

Menanggapi hal ini, Demokrat menegaskan bahwa Roy Suryo sudah bukan kader sejak tahun 2019.

Ia telah mengundurkan diri secara resmi karena perbedaan pandangan dengan arah kebijakan partai, dan segala pernyataannya saat ini tidak lagi mewakili Partai Demokrat.

Hubungan Keluarga SBY dan Jokowi Tetap Harmonis


Lebih jauh, Demokrat juga menegaskan bahwa hubungan antara keluarga SBY dan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat baik dan penuh saling menghormati.

Bukti keharmonisan ini tercermin dari kehadiran Wapres Gibran Rakabuming dan Ketum PSI Kaesang Pangarep dalam Kongres V Partai Demokrat yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Sebaliknya, AHY pun mengutus Sekjen Herman Khaeron dan Waketum Teuku Riefky Harsya untuk menghadiri Kongres PSI.

Bahkan, Gibran diketahui menjenguk langsung SBY di RSPAD saat menjalani perawatan beberapa waktu lalu. 

Semua itu menunjukkan hubungan yang hangat dan tidak pantas dijadikan sasaran provokasi politik.

Partai Demokrat juga menyoroti adanya pihak-pihak yang mencoba mengail di air keruh dengan memanfaatkan isu ini sebagai alat untuk mengadu domba antara SBY dan Jokowi. 

Mereka menilai tindakan tersebut sangat berbahaya bagi ruang publik dan sama sekali tidak mencerminkan semangat demokrasi yang sehat.

“Tindakan seperti ini sangat tidak etis, berpotensi merusak ruang publik, dan sama sekali tidak mencerminkan semangat demokrasi yang sehat,” tulis keterangan Demokrat.

Melalui pernyataan ini, Partai Demokrat berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh fitnah politik yang tidak bertanggung jawab, serta mengajak semua pihak untuk menjaga keharmonisan politik nasional. 

Partai menekankan pentingnya akal sehat, etika publik, dan penghormatan antarpemimpin.

Dengan menyampaikan klarifikasi secara terbuka, Partai Demokrat menegaskan sikapnya dalam melawan provokasi yang berpotensi memecah belah masyarakat.

Tuduhan bahwa mereka berada di balik isu ijazah palsu Jokowi disebut tidak hanya keliru, tetapi juga berbahaya bagi kohesi nasional dan demokrasi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »