Israel melancarkan serangan ke arah rumah dari Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang menyebabkan Dr Marwan Al-Sultan. |
Akibat serangan itu, Dr Marwan Al-Sultan dikabarkan meninggal dunia.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, Dr Marwan Al-Sultan menjadi martir bersama dengan beberapa anggota keluarganya, beberapa waktu lalu, setelah pasukan Israel sengaja menargetkan rumahnya di Kota Gaza.
“Setiap kejahatan terhadap personel medis dan kemanusiaan menegaskan metodologi berdarah dan desakan yang direncanakan sebelumnya untuk secara langsung dan sengaja menargetkan mereka,” ujar Kementerian Kesehatan Gaza, Rabu 2 Juli 2025.
“Kami mengutuk kejahatan keji ini terhadap kader medis kami, dan kami memohon kepada Tuhan agar mengasihani dia dan keluarganya setelah sekian lama berkarier dalam bidang kedokteran dan kasih sayang, di mana dia menjadi simbol pengabdian, keteguhan, dan ketulusan, selama keadaan yang paling sulit dan saat-saat yang paling berat yang dialami oleh rakyat kami di bawah agresi yang terus-menerus,” sebut pihak kementerian itu.
Dr. Al-Sultan sebagai seorang advokat vokal untuk perlindungan warga sipil dan akses medis di Gaza utara.
Ia sering memberikan informasi terkini tentang krisis kemanusiaan, khususnya selama operasi militer Israel yang intensif.
Pernyataannya menarik perhatian internasional terhadap penargetan fasilitas medis dan runtuhnya sistem perawatan kesehatan Gaza.
Pada Oktober 2024, ia berbicara tentang serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia, menekankan kondisi yang serius dan menyerukan perlindungan bagi staf medis, pasien, dan fasilitas itu sendiri.
Perang yang sedang berlangsung telah memperlihatkan pola serangan yang mengganggu terhadap dokter, staf medis, dan fasilitas perawatan kesehatan.
Serangan-serangan ini tidak hanya merenggut nyawa para profesional medis tetapi juga melumpuhkan sistem perawatan kesehatan Gaza dan sangat membatasi akses warga sipil terhadap perawatan yang menyelamatkan nyawa.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, hingga Juni 2024, 464 fasilitas medis telah diserang dan 727 petugas kesehatan tewas.
Selain itu, laporan Pusat Pengembalian Palestina (PRC) pada Januari 2025 mengungkapkan bahwa 34 rumah sakit dan 80 pusat medis hancur total, dengan lebih dari 1.000 petugas kesehatan tewas atau hilang. (*)
Sumber: Metrotvnews.com
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »