Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengatakan tiga serangan tambahan menargetkan pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat), lokasi militer di wilayah Naqab (Negev), dan bandara Ben-Gurion. |
Serangan itu termasuk serangan rudal langsung ke Bandara Ben Gurion, menggunakan rudal balistik Zulfiqar.
Dalam pernyataan resmi, juru bicara militer Ansarallah, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengatakan tiga serangan tambahan menargetkan pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat), lokasi militer di wilayah Naqab (Negev), dan bandara Ben-Gurion, menggunakan total empat pesawat tanpa awak.
Saree menegaskan kembali, “Angkatan Bersenjata Yaman tetap berkomitmen pada tanggung jawab agama, moral, dan kemanusiaan mereka terhadap rakyat Palestina."
Dia menekankan operasi ini akan terus berlanjut hingga Israel mengakhiri perangnya di Gaza dan mencabut pengepungan.
Yaman Mengeluarkan Peringatan Baru
Militer Yaman juga memperbarui peringatannya kepada perusahaan-perusahaan internasional yang beroperasi di pelabuhan-pelabuhan yang terletak di Palestina yang diduduki.
Pasukan Houthi Yaman memperingatkan kapal-kapal itu dapat menjadi sasaran jika mereka melanjutkan aktivitas tersebut.
Yaman mengonfirmasi mereka mempertahankan blokade lautnya terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah dan Laut Arab, yang dibingkai sebagai bagian dari kampanye militer yang lebih luas untuk mendukung Gaza.
Pada hari Selasa, Saree mengonfirmasi serangan pesawat nirawak yang berhasil di lokasi militer utama Israel di wilayah Naqab yang diduduki.
Dalam pernyataannya pada tanggal 15 Juli, Saree menekankan operasi Yaman akan terus berlanjut tanpa gangguan hingga agresi di Gaza berhenti dan blokade terhadap Palestina dicabut.
Penutupan Total
Blokade maritim Yaman telah menyebabkan dampak ekonomi yang signifikan di Israel.
Media bisnis Israel, The Marker, melaporkan Pelabuhan Eilat akan sepenuhnya menutup operasinya mulai hari Minggu setelah pemerintah kota membekukan rekening banknya karena utang jutaan shekel.
Pelabuhan tersebut telah menghadapi kelumpuhan hampir total sejak November 2023, ketika Yaman memulai blokade laut terhadap kapal-kapal yang menuju Israel, yang secara drastis mengurangi pendapatan dan melumpuhkan aktivitas komersial.
Menurut The Marker, Pemerintah Kota Eilat membekukan rekening pelabuhan karena utang yang sangat besar, yang secara efektif menghentikan semua operasi pelabuhan.
Laporan sebelumnya dari The Marker mengungkapkan pendapatan Pelabuhan Eilat telah anjlok hingga 80% pada tahun 2024, karena perusahaan pelayaran internasional menghindari rute Laut Merah akibat blokade Yaman yang diberlakukan sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza. (*)
Sumber: SINDOnews.com
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »