Tentara Israel Tembak Mati 93 Warga Palestina saat Ambil Bantuan di Gaza

Tentara Israel Tembak Mati 93 Warga Palestina saat Ambil Bantuan di Gaza
Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan para tentara Israel telah menembaki kerumunan warga Palestina yang sedang mengambil bantuan kemanusiaan di Gaza pada hari Minggu.
BENTENGSUMBAR.COM
- Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan para tentara Israel telah menembaki kerumunan warga Palestina yang sedang mengambil bantuan kemanusiaan di Gaza pada hari Minggu. 

Tembakan tersebut menewaskan 93 orang dan melukai puluhan lainnya.

Sebanyak 80 orang tewas ditembak ketika truk-truk bantuan tiba di utara, sementara sembilan lainnya ditembak di dekat titik bantuan dekat Rafah di selatan, tempat puluhan orang kehilangan nyawa hanya 24 jam sebelumnya.

Empat orang tewas di dekat lokasi bantuan lain di Khan Younis, juga di selatan Gaza, kata juru bicara badan tersebut, Mahmud Basal, kepada AFP, Senin (21/7/2025).

Program Pangan Dunia (WFP) PBB mengatakan konvoi 25 truknya yang membawa bantuan pangan bertemu dengan kerumunan besar warga sipil yang kelaparan yang ditembaki di dekat Kota Gaza, segera setelah mereka menyeberang dari Israel dan melewati pos pemeriksaan.

Militer Israel membantah jumlah korban tewas dan mengatakan tentara telah melepaskan tembakan peringatan untuk menghilangkan ancaman langsung yang ditimbulkan kepada mereka ketika ribuan orang berkumpul di dekat Kota Gaza.

Kematian massal warga sipil yang mencari bantuan telah menjadi kejadian rutin di Gaza, dengan pihak berwenang menyalahkan tembakan Israel ketika kerumunan yang menghadapi kekurangan makanan dan kebutuhan pokok lainnya berbondong-bondong ke pusat-pusat bantuan.

PBB mengatakan awal bulan ini bahwa hampir 800 pencari bantuan telah tewas sejak akhir Mei, termasuk di rute konvoi bantuan.

Di Kota Gaza, Qasem Abu Khater (36) mengatakan kepada AFP bahwa dia bergegas untuk mencoba mendapatkan sekantong tepung tetapi malah mendapati kerumunan ribuan orang yang putus asa, berdesakan dan saling dorong yang mematikan.

"Tank-tank menembakkan peluru secara acak ke arah kami dan tentara sniper Israel menembak seolah-olah mereka sedang berburu binatang di hutan," ujarnya.

"Puluhan orang gugur tepat di depan mata saya dan tidak ada yang bisa menyelamatkan siapa pun," paparnya.

WFP mengutuk kekerasan terhadap warga sipil yang mencari bantuan sebagai sama sekali tidak dapat diterima.

Pembatasan media oleh Israel di Gaza dan kesulitan mengakses banyak wilayah membuat jurnalis tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban dan detail yang diberikan oleh badan pertahanan sipil Gaza dan pihak-pihak lain.

Militer Israel menyatakan bahwa mereka berupaya menghindari korban jiwa bagi warga sipil, dan bulan ini mereka mengeluarkan instruksi baru kepada pasukannya di lapangan "mengikuti pelajaran yang dipetik" dari serangkaian insiden serupa.

Israel pada hari Minggu mencabut izin tinggal kepala OCHA (Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan) di Israel, Jonathan Whittall, yang telah berulang kali mengecam kondisi kemanusiaan di Gaza.

Seruan Paus Leo

Perang Gaza dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan kematian 1.219 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan data resmi Zionis Israel.

Israel kemudian meluncurkan perang brutal di Gaza yang telah menewaskan 58.895 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Secara terpisah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis menyampaikan penyesalannya kepada Paus Leo XIV setelah apa yang dia sebut sebagai amunisi "nyasar" menewaskan tiga orang yang berlindung di Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza.

Di akhir doa Angelus pada hari Minggu, Paus mengecam "kebiadaban" perang Gaza dan menyerukan perdamaian, beberapa hari setelah serangan Israel terhadap satu-satunya gereja Katolik di wilayah itu.

"Serangan itu merupakan bagian dari serangan militer yang sedang berlangsung terhadap penduduk sipil dan tempat-tempat ibadah di Gaza," imbuh dia.

Patriark Katolik Latin Yerusalem, Pierbattista Pizzaballa, mengadakan misa di gereja Gaza pada hari Minggu setelah melakukan perjalanan ke wilayah yang hancur tersebut dalam kunjungan langka pada hari Jumat. (*)

Sumber: SINDONews

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »