Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ikut murka melihat tewasnya warga Palestina saat berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan di Gaza. |
Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa Trump "terkejut" oleh serangan Israel terhadap situs pemerintah Suriah serta penembakan yang menghantam sebuah gereja di Gaza, seperti dilaporkan Times of Israel, Selasa (22/7/2025).
Pernyataan Leavitt tersebut menunjukkan adanya ketidaknyamanan yang terus berlanjut dari pihak AS terhadap kebijakan Israel di Suriah dan Jalur Gaza, meskipun secara strategis kedua negara tetap bersekutu.
Saat ditanya wartawan mengenai insiden terbaru yang menewaskan puluhan warga Gaza yang mengantre bantuan pada Minggu lalu, Leavitt menjawab, “Presiden tidak pernah senang melihat hal seperti itu. Ia ingin pembunuhan dihentikan, dan ia ingin segera ada gencatan senjata di wilayah ini.”
“Ia juga ingin semua sandera dibebaskan dari Gaza. Itu menjadi prioritas utama bagi Presiden,” tambah Leavitt.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui telah melepaskan tembakan peringatan ke arah sejumlah warga Palestina yang dianggap mendekati pasukan secara mengancam saat ribuan orang berkumpul di sekitar konvoi PBB di Gaza utara.
Otoritas Hamas menyebutkan, 79 warga Palestina tewas akibat tembakan Israel.
Namun, IDF menuding Hamas membesar-besarkan jumlah korban.
IDF juga melarang jurnalis asing melaporkan secara bebas di Gaza untuk memverifikasi jumlah korban.
Leavitt menyatakan, Trump menginginkan penyaluran bantuan dilakukan secara damai agar tidak ada lagi nyawa yang melayang, sekaligus memastikan bantuan tersebut tidak jatuh ke tangan Hamas.
“Trump benci melihat gambar perempuan dan anak-anak kelaparan yang sangat membutuhkan bantuan itu,” katanya.
Ia juga menyinggung dukungan pemerintahan Trump terhadap Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang dalam dua bulan terakhir menyalurkan bantuan di Gaza melalui mekanisme baru guna mencegah pencurian oleh Hamas.
Namun, sistem tersebut juga menghadapi berbagai masalah.
Warga Palestina harus berjalan jauh melewati garis pasukan Israel untuk mengambil bantuan, dan proses distribusi yang kacau membuat GHF tidak bisa memverifikasi penerima bantuan.
Hamas secara terbuka menolak keberadaan GHF dan memperingatkan warga agar tidak bekerja sama dengan organisasi tersebut.
Saat ditanya apakah Trump telah menyampaikan kekesalannya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas serangan terbaru di Gaza, Leavitt menjawab bahwa kedua pemimpin memiliki hubungan kerja yang baik dan sering berkomunikasi. (*)
Sumber: BeritaSatu.com
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »