Ketua Komisi II DPRD Kota Padang, Rachmad Wijaya, mengakui bahwa daya beli masyarakat memang sedang melemah. |
“Sekarang satu atau dua pembeli saja sudah bagus. Saya sudah putus asa, sebetulnya. Dulu bisa bolak-balik ambil stok dari Tanah Abang, Mangga Dua, bahkan Batam. Tapi sekarang? Barang lama saja belum habis,” ujar Murni kepada wartawan, Rabu (27/8/2025)
Tak hanya di sektor fashion, keluhan serupa juga datang dari pedagang lain. Heru, pemilik depot air minum isi ulang di kawasan Kuranji, menyebutkan bahwa penjualannya turun tajam. Dari biasanya 200 galon per hari, kini hanya bisa menjual puluhan.
“Orang-orang sekarang lebih pilih masak air sendiri. Dulu jualan 200 galon itu normal, sekarang 70 sampai 100 galon saja susah,” katanya.
Kondisi yang sama dirasakan Imaih, pemilik warung makan (ampera) di kawasan wisata Pantai Padang. Menurutnya, wisatawan yang biasanya ramai dari daerah seperti Solok, Bukittinggi dan Payakumbuh, kini hanya muncul saat akhir pekan dan itu pun sebagian besar hanya datang untuk melihat-lihat tanpa membeli makanan.
Menanggapi kondisi ini, Ketua Komisi II DPRD Kota Padang, Rachmad Wijaya, mengakui bahwa daya beli masyarakat memang sedang melemah. Namun, menurutnya, hal ini tidak bisa menjadi alasan untuk berdiam diri.
“Pemerintah, khususnya Dinas Perdagangan, harus lebih kreatif dan proaktif dalam mengelola kawasan Pasar Raya. Pasar harus dibuat aman, nyaman, dan kembali menarik bagi masyarakat,” ujarnya, Kamis 28 Agustus 2025.
Ia menambahkan, keberpihakan terhadap pelaku UMKM sangat penting di tengah situasi ekonomi yang sulit seperti sekarang. DPRD, katanya, akan mendorong adanya kebijakan yang berpihak pada pemulihan sektor perdagangan rakyat.
“Kalau soal rezeki memang urusan masing-masing. Tapi menciptakan iklim usaha yang kondusif, itu tugas pemerintah,” tegasnya.
Kondisi yang dialami para pedagang di Pasar Raya Padang mencerminkan tantangan ekonomi yang tengah dihadapi masyarakat secara umum.
Diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menjaga agar roda perekonomian lokal tetap berputar, dan pusat-pusat perdagangan seperti SPR Plaza kembali menjadi denyut utama ekonomi Kota Padang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »