Buah-buahan, Lebah, dan Penawar Penyakit

Buah-buahan, Lebah, dan Penawar Penyakit
Penulis adalah Zamri Yahya, SHI., WU., jurnalis di Padang, Wartawan Utama Dewan Pers, dan anggota Dewan Kehormatan PWI Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 
“DAN
apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.”
(QS Asy-Syuara Ayat 80).

Sakit stroke sering membuat orang stres, karena begitu lamanya darah mengalir dari otak keki. Usus kita ini, secera medis memiliki panjang seperempat bumi, kalau kita urai. 

Demikian nasehat Bang Acin atau Amsir Rustam, seniorku di dunia jurnalistik dan politik. Dia pernah menderita stroke, seperti yang ku alami sekarang. 

Tapi saya yakin, peyakit yang saya derita, stroke atau lainnya, pasti ada obatnya, dan pasti disembuhkan Allah SWT. Asalkan kita tetap yakin, berdoa dan berikhtiar.

Sabar dan Jangan Mudah Marah

Dari balik ponsel saya, seorang teman menasehati. Dia pejabat teras Pemerintah Kota Padang.

"Abang jangan marah-marah juga lagi. Harus banyak sabar. Semoga abang cepat sembuh dan dimudahkan jalannya oleh Allah SWT," katanya.

Selama ini, saya dikenal sebagai jurnalis yang doyan marah-marah dan emosian. Apalagi melihat pejabat bermawah-mewahan dan diduga korupsi. 

Sekerang saya dinasehati pejabat, sahabat saya, agar tak suka marah-marah dan emosional. Diam adalah jalan terbaik.

Allah SWT., berfirman, "Orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (Qs. Ali Imran ayat 134). 

Baginda Nabi Muhammad SAW., bersabda, “Orang yang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah." (HR. Bukhari).

Imam Ali ra., berkata, "Sikap diam yang menyebabkan kamu selamat itu lebih baik daripada berkata yang menyebabkan kamu menyesal." 

Buah-bauhan dan Lebah

Berbagai macam cara saya tempuh agar sehat. Saya berobat kerumah sakit (RS) dengan kartu BPJS. Saya sempat dirawat selama 4 hari.

Dokter menasehati saya agar berhanti merokok. Dokter lain menasehati saya agar makan buah-buahan dan berolahraga. Saya lakukan itu, kecuali merokok, tetap saya hisap.

Sepulang dari RS, saya melakukan terapi urut. Secara rutin, mamak (Paman) saya datang ke rumah untuk mengurut saya. Dia menargetkan 14 hari harus sembuh. 

Saya juga dia bawakan obat-obatan penurun gula, karena saya divonis dokter diabetes. Karango namanya. Cara memakannya direbus dan diminum airnya.

Saya juga membeli obat China, angkung. Salain itu saya juga minum obat China untuk terapi. Saya juga makan tokek dan minum air merah.

Selain itu, saya juga membeli madu hitam pahit. Kata orang-orang bagus untuk kesehatan. Tapi itu semua ikhtiar agar cepat sembuh.

Allah SWT., berfirman, "Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (Qs. An-Nahl ayat 69).

Sebab, yang menyembuhkan segala penyakit tetap Allah SWT., bukan yang lain. Saya yakin itu. Kita sebagai hamba hanya bisa berdoa, dan berikhtiar. (*)

Padang, 29 September 2025

Zamri Yahya, SH., WU

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »