Gubernur Laporkan Kondisi Kesedian Pangan di Sumbar pada Tahun 2025 ke Mentan

Gubernur Laporkan Kondisi Kesedian Pangan di Sumbar pada Tahun 2025 ke Mentan
Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah melaporkan kondisi kesedian pangan di Sumbar.
BENTENGSUMBAR.COM
- Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah melaporkan kondisi kesedian pangan di Sumbar pada Tahun 2025 kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Auditorium Gubernuran, Selasa, 16 September 2025.

Hadir pada kesempatan itu, selain Menteri Pertanian adalah anggota DPR RI komisi IV, Pangdam XX/TIB, Forkopimda se Sumbar, Bupati / Walikota se Sumbar, Kepala OPD di lingkup Pemprov Sumbar dan Kepala OPD terkait Kab/Kota se Sumbar.

Dalam laporannya Gubernur Mahyeldi memaparkan paparan yang berjudul "Membangun Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern di Ranah Minang". 

"Sumatera Barat memiliki luas lahan pertanian 3.342.00 ha, luas sawah 188.521 ha, Pertanian bukan sawah 3.153.481 ha, Jumlah rumah tangga petani 693.023 KK dan Kontribusi pertanian terhadap PDRB 2024 71,16 T (21,27%). Sementara jumlah penyuluh 1.005 orang, mereka tersebar di seluruh kecamatan dan di nagari/desa di Sumbar," jelasnya.

Dikatakannya, untuk komoditi pangan/Palawija unggulan di Sumbar terdiri dari Padi, Jagung dan Kacang Tanah. Untuk Hortikultura cabai, bawang merah, manggis, jeruk, sayuran, dan untuk Perkebunan Kopi, Kakao, Kelapa Sawit, Kelapa Dalam, Cengkeh, Teh, Gambir, Minyak Atsiri, Tembakau, Pinang, Kulit Manis. 

"Seperti komoditas gambir menjadi salah satu komoditas unggulan di Sumbar karena banyak petani yang menggantungkan hidupnya dari sektor ini. Sumbar menjadi daerah penghasil gambir terbesar di Indonesia. Jumlah produksinya mampu memenuhi 80 % kebutuhan dunia. Hilirisasi gambir, dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran industri makanan dan minuman, bahan baku industri kesehatan dan farmasi, termasuk bahan baku industri kosmetik," cakapnya.

Gubernur Sumbar berharap agar Kementerian Pertanian memberikan perhatian khusus untuk pengembangan dan hilirisasi sektor pertanian dan perkebunan Sumbar untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

"Kementerian Pertanian bisa memberikan penguatan sarana dan prasarana pertanian dan perkebunan di Sumbar. Bisa membantu pembangunan pabrik olahan untuk hilirisasi gambir di Sumbar, agar nilai ekonomis yang diperoleh petani bisa lebih meningkat," katanya.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berkomitmen membangun industri pengolahan Gambir di Sumbar, sehingga kedepan ekspor gambir tidak lagi berupa bahan mentah tapi sudah dalam bentuk jadi, seperti skincare, lipstik, tinta, obat-obatan dan lainnya.

"Caranya dengan mentransformasikan skema pengolahan dari cara tradisional menjadi modern melalui hilirisasi dan meningkatkan jumlah produksi perkebunan masyarakat. Hal seperti inilah yang diminta Presiden RI, Prabowo Subianto untuk peningkatan nilai tambah komoditas unggulan di sektor pertanian Indonesia," terangnya.

Menteri Pertanian siap untuk mendukung penuh hilirisasi gambir di Sumbar. Karena hilirisasi gambir sampai menjadi produk jadi belum ada di Indonesia, maka Kementan siap untuk menfasilitasi pembangunan pabrik pengolahan gambir di Sumbar. Kendati demikian tentu sebelumnya perlu dilakukan pengkajian teknis untuk uji kelayakan. (Adpsb) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »