Bantuan Terhambat Disalurkan ke Gaza Utara

Bantuan Terhambat Disalurkan ke Gaza Utara
konvoi bantuan kesulitan mencapai wilayah-wilayah yang dilanda kelaparan di Gaza utara, Palestina.
BENTENGSUMBAR.COM
- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Jumat (17/10/2025), konvoi bantuan kesulitan mencapai wilayah-wilayah yang dilanda kelaparan di Gaza utara, Palestina. 

Hal ini disebabkan jalan-jalan rusak akibat perang dan penutupan rute-rute penting ke wilayah utara kantong tersebut, meskipun ada gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

1. Kesulitan Capai Gaza Utara

Sekitar 560 metrik ton makanan telah memasuki Jalur Gaza rata-rata per hari sejak penghentian perang yang menghancurkan selama dua tahun yang ditengahi AS. Namun, menurut Program Pangan Dunia PBB (WFP), jumlah ini masih jauh di bawah skala kebutuhan.

Sementara di Jenewa, juru bicara WFP, Abeer Etefa, mengatakan pihaknya akan menyalurkan bantuan. 

"Kami masih di bawah kebutuhan, tetapi kami sedang menuju ke sana... Gencatan senjata telah membuka peluang yang sempit, dan WFP bergerak sangat cepat dan tanggap untuk meningkatkan bantuan pangan," katanya melansir Reuters, Sabtu (18/10/2025).

WFP mengatakan belum memulai distribusi di Kota Gaza. Ini merujuk pada penutupan dua perlintasan perbatasan dengan Israel di utara wilayah kantong tersebut - Zikim dan Erez. Daerah tersebut bencana kemanusiaan paling parah terjadi.

"Akses ke Kota Gaza dan Gaza utara sangat menantang," kata Etefa.

Ia menambahkan, pergerakan konvoi tepung terigu dan paket makanan siap saji dari selatan wilayah tersebut terhambat oleh jalan yang rusak atau terblokir. 

"Sangat penting untuk memiliki akses ke layanan kesehatan di utara, di sinilah bencana kelaparan melanda. Untuk membalikkan keadaan dari bencana kelaparan ini... sangat penting untuk mendapatkan akses ke layanan kesehatan ini."

Dengan kondisi kelaparan di wilayah Kota Gaza, kepala urusan kemanusiaan PBB Tom Fletcher mengatakan minggu ini ribuan kendaraan bantuan harus masuk setiap minggu untuk mengatasi malnutrisi yang meluas, tunawisma, dan runtuhnya infrastruktur.

Seorang Juru Bicara PBB menyebut, Fletcher melakukan perjalanan ke Gaza pada Jumat. Ia bertemu dengan para pekerja kemanusiaan dan badan-badan PBB. 

"Saya di Gaza, mendukung tim kami dalam menjalankan rencana 60 hari kami untuk meningkatkan skala kerja penyelamatan jiwa secara besar-besaran. Tantangan ke depan sangat besar, tetapi kami bertekad untuk mewujudkan potensi kemanusiaan yang diciptakan oleh kesepakatan damai Presiden Trump," tulis Fletcher di X.

2. Akses Medis Terbatas

Lembaga amal medis global Medecins Sans Frontieres (Dokter Lintas Batas) mengatakan banyak lembaga bantuan belum sepenuhnya kembali ke utara. Rumah sakit hampir tidak berfungsi, sehingga banyak warga sipil Gaza masih tidak dapat mengakses perawatan kesehatan rutin.

Koordinator Darurat MSF di Gaza, Jacob Granger, menceritakan kasus seorang perempuan dari Kota Gaza dengan luka pecahan peluru yang dideritanya selama perang. Ia tidak dapat pergi ke fasilitas medis untuk mengganti perbannya selama lima hari awal bulan ini. 

"Ketika ia berhasil menemui perawat MSF dan perbannya dibuka, lukanya terinfeksi cacing dan belatung," kata Granger.

Meskipun sejumlah kecil produk nutrisi telah mencapai utara, yang merupakan wilayah paling terdampak, konvoi bantuan masih belum dapat mengangkut makanan dalam jumlah yang signifikan ke sana. 

Badan Koordinasi kemanusiaan PBB menyebut sekitar 950 truk memasuki Gaza selatan dan tengah pada Kamis melalui perlintasan Kerem Shalom dan Kissufim dengan Israel. Data itu bersumber dari badan bantuan militer Israel, COGAT, yang disampaikan kepada para mediator.

Kejadian ini menyusul sekitar 715 truk yang memasuki Gaza pada Rabu, termasuk 16 truk yang membawa bahan bakar dan gas, kata badan tersebut. (*)

Sumber: Okezone

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »