Eduvoluntourism Dukung Geopark Ranah Minang Silokek Jadi Bagian UGG

Eduvoluntourism Dukung Geopart Ranah Minang Silokek Jadi Bagian UGG
Dukungan pengembangan tiga pilar di atas dilaksanakan secara nyata dengan kegiatan pada tanggal 6 hingga 11 Oktober 2025 di beberapa wilayah Kabupaten Sijunjung, termasuk area Geopark Ranah Minang Silokek.
BENTENGSUMBAR.COM
- Sejak diresmikan sebagai geopark nasional pada 8 Februari 2018 dan diajukan menjadi UNESCO Global Geopark pada 1 Juli 2025, Geopark Ranah Minang Silokek, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat terus melakukan pembenahan. 

Tiga pilar utama sebagai fokus mencakup bidang edukasi, konservasi dan pengembangan ekonomi lokal. 

Pembangunan wisata dengan dampak berkelanjutan untuk mendongkrak poin penilaian UNESCO yang direncanakan akan berkunjung langsung ke kawasan ini pada bulan Mei 2026 mendatang.

Dukungan pengembangan tiga pilar di atas dilaksanakan secara nyata dengan kegiatan pada tanggal 6 hingga 11 Oktober 2025 di beberapa wilayah Kabupaten Sijunjung, termasuk area Geopark Ranah Minang Silokek, Desa Durian Gadang dan Kampung Adat Nagari Sijunjung. 

Adalah GoFly Indonesia, organisasi dari Jakarta yang menggandeng Parak Karambia Silokek dalam pelaksanaan program kegiatan bagi para murid kelas 11 Sekolah Global Indo-Asia (SGIA) dari Batam, sekolah berbasis Cambridge International Education.

Mengusung tema utama eduvoluntourism, rangkaian program kegiatan bagi para pelajar remaja ini dikemas dengan mengintegrasikan konsep perjalanan wisata alam, adat, tradisi, budaya, pendidikan, alih pengetahuan serta kontribusi dan interaksi langsung dalam kegiatan sosial masyarakat di wilayah kegiatan.

Reny Rachmawatie, Direktur bidang Pengembangan Usaha dan Program GoFly Indonesia menjelaskan, ”Sebagai taman bumi atau geopark nasional, Desa Silokek secara khusus dan wilayah sekitarnya di Kabupaten Sijunjung menjadi destinasi wisata yang menawarkan banyak hal untuk dijelajahi dan dipelajari. Karena konsep program yang dirancang khusus untuk SGIA Batam ini adalah eduvoluntourism, maka salah satu faktor utama penentuan lokasi adalah adanya potensi bagi para pelajar untuk berinteraksi dan berkegiatan langsung bersama warga setempat. Ini penting agar program dapat berjalan secara menyenangkan, nyaman dan berdampak positif baik bagi peserta mau pun penduduk setempat.”

Dalam prosesnya, beberapa bulan sebelum pelaksanaan program, tim dari GoFly bersama Parak Karambia dari Silokek melakukan tinjauan lokasi, mitigasi risiko dan koordinasi dengan perorangan mau pun kelompok-kelompok penggiat wisata setempat.

“Parak Karambia selama ini lebih banyak menangani aktivitas wisata alam terbuka, seperti trekking, hiking, camping, arung jeram dan jelajah keindahan kawasan Silokek secara umum. Termasuk tentunya pengenalan tradisi, budaya dan kuliner setempat. Dalam setiap kegiatan, kami melibatkan kaum muda di sini juga beberapa UMKM lokal – mulai dari penyedia sarana penginapan, transportasi hingga usaha kuliner,” demikian jelas Galang Rambun Ramadhani sebagai ketua Parak Karambia. 

“Saat GoFly Indonesia menghubungi kami untuk kegiatan eduvoluntourism bagi 52 murid dan guru SGIA Batam, tentu saja kami menyambut dengan antusias. Kesempatan yang menantang, pembuktian bahwa penggiat wisata lokal mampu berkolaborasi dengan organisasi luar daerah sekaligus jadi ajang belajar dan alih pengetahuan berharga bagi kami,” imbuhnya.

Alinda Dariseh selaku penanggung jawab para murid SGIA Batam menyatakan, bahwa seluruh rangkaian kegiatan di Desa Silokek dan Kabupaten Sijunjung ini dikemas khusus secara kreatif untuk memenuhi aspek CAS (Creativity, Activity, Service) sebagai salah satu komponen utama International Baccalaureate Diploma Programme. 

“SGIA berbasis di Batam, Sumatera. Sebagai program tahunan, CAS selama ini belum pernah sekali pun kami laksanakan di wilayah Sumatera. Karenanya saat GoFly menawarkan program di Desa Silokek, Kabupaten Sijunjung, kami langsung menyetujui dan mematangkan seluruh rencana kegiatan. Tujuan utamanya adalah memberikan pengalaman perjalanan yang berharga bagi para siswa dengan memadukan kreatifitas, kegiatan fisik dan pelayanan kepada warga setempat,” katanya.

Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan baik berkat kerjasama dan koordinasi yang saling mendukung satu sama lain. 

“Dukungan yang sangat luar biasa. Bapak Khairuddin, SE selaku Camat Kabupaten Sijunjung menyempatkan hadir langsung ke lokasi kegiatan. Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat menyediakan bibit pohon ketapang dan matoa untuk program penanaman pohon. Warga di Desa Silokek menyediakan lahannya untuk program turun sawah. Sanggar Tari Puti Junjung, Sanggar Seni Aliran Batang Kuantan dan Desa Adat Sijunjung mendukung pengenalan tari dan musik khas Sumbar hingga kuliner dan permainan tradisional. Para siswa dan guru di SDN 11 Silokek dan SDN 28 Durian Gadang menyambut antusias kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan di sekolah mereka. Masih banyak lagi bantuan dan dukungan warga setempat yang tidak dapat kami sebut satu per satu. Ini membuktikan, bahwa warga sadar sepenuhnya untuk berkontribusi dalam pengembanganan Geopark Ranah Minang Silokek menjadi daerah tujuan wisata berskala internasional ke depannya,” demikian Reny menyampaikan apresiasinya.

“Anak-anak kami begitu antusias dan menikmati seluruh rangkaian kegiatan. Banyak kejutan menyenangkan dan pengalaman baru yang mereka peroleh melalui program kegiatan di wilayah ini. Mulai dari pelajaran singkat mengenai alat musik talempong, tarian tradisional hingga penampilannya di atas panggung, pengalaman mengolah dan menikmati kudapan kalamai, turun langsung berkegiatan di sawah dengan mengenakan tingkuluak, pengolahan pinang, permainan tradisional tarik upih dan masih banyak lagi,” Alinda menambahkan.

Sedangkan Galang selaku penggiat wisata setempat pun menyampaikan harapannya.

“Langkah kecil yang kami lakukan dalam program kolaborasi eduvoluntourism kali ini semoga menjadi pembuka bagi program-program wisata kreatif selanjutnya. Dukungan pemerintah sangat diperlukan, utamanya dalam hal pembangunan sarana dan prasarana untuk membantu pengembangan wisata Desa Silokek dan kawasan sekitarnya, Di antaranya perbaikan akses jalan, jaringan komunikasi, fasilitas umum, dan hal lainnya,” pungkas Galang. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »