Siberian Crane menmbah kecantikan. From Russia With Love, ini adalah judul film ikonik dari serial James Bond. |
From Russia With Love, in adalah judul film ikonik dari serial James Bond yang dibintangi oleh Sean Connery, dan menurut beberapa kritikus film, ini adalah film James Bond terbaik sepanjang masa, walaupun film ini sudah diproduksi sangat lama, yaitu tahun 1963.
Di film inilah cerita tentang organisasi kriminal internasional bernama Spectre pertama kali muncul, dan tetap tidak terkalahkan serta masih menjadi musuh utama James Bond sampai dengan film James Bond terakhir (No Time To Die, 2021).
Tulisan berikut tidak ada hubungannya dengan cerita film James Bond, tapi terinspirasi dari judul film tersebut, yaitu ketika mengunjungi danau Poyang Lake di Nanchang Cina, dan dapat penjelasan tentang migrasi burung bangau dari Siberia (Rusia) ke danau Poyang Lake (Cina) setiap tahun, yang menempuh perjalanan terbang sejauh 6.000 Km, benar-benar suatu perjalanan fenomenal yang sangat panjang dan perjuangan berat.
Danau Poyang (Poyang lake) di Nanchang propinsi Jiangxi (2 jam penerbangan dari kota Beijing kearah tenggara) adalah danau terbesar di Cina, luasnya rata-rata sekitar 3.210 Km2, karena luas danau ini sangat bervariasi tergantung musim, bisa mencapai 3.500 Km2 hingga lebih dari 4.000 Km2 saat curah hujan tinggi, tetapi menyusut drastis menjadi hanya 3.000 Km2 dimusim kering, dimana sebagian pinggiran danau berubah menjadi rawa-rawa.
Sebagai perbandingan, danau terbesar di Indonesia, yaitu danau Toba luasnya 1.130 Km2, sedangkan danau Singkarak, yang terbesar di Sumbar luasnya 108 Km2.
Salah satu lokasi tempat pengamatan burung Siberian Crane secara langsung di Poyang Lake. |
Ketika sampai di Poyang lake pada tanggal 21 September 2025, penampakan danau ini biasa saja, seperti sebuah danau umumnya, tetapi mempunyai rawa yang luas disepanjang pinggirnya. Rawa yang luas inilah kalau curah hujan hujan tinggi berubah menjadi bagian dari tepi danau. Tetapi penampakan yang biasa ini akan menjadi menakjubkan pada saat musim dingin tiba.
Pada musim dingin yang beku terutama di daerah Siberia Rusia, maka danau ini dengan rawanya yang luas akan menjadi rumah kedua bagi Siberian White Crane, burung yang secara fisik tampak mirip dengan burung Bangau Sawah di Indonesia. Ribuan burung Siberian Crane merentangkan sayapnya dan terbang menempuh perjalanan panjang sejauh 6.000 Km dari Siberia Rusia melewati Mongolia ke danau yang lebih hangat ini.
Danau Poyang ini berfungsi sebagai tempat peristirahatan dan pencarian makan bagi Siberian Crane selama migrasi. Danau ini menyediakan habitat yang kaya akan vegetasi air yang menjadi sumber makanan utama mereka.
Walaupun tampak mirip, ada beberapa perbedaan mendasar antara burung Bangau Sawah dengan burung Siberian Crane, diantaranya adalah, burung Bangau Sawah populasinya tersebar luas diseluruh Indonesia dan Asia Tenggara, sementara Siberian Crane hanya ada di Siberia, kemudian Bangau Sawah tidak bermigrasi, sementara Siberian Crane bermigrasi ribuan kilometer setiap tahun dari Siberia Rusia ke danau Poyang Cina.
Salah satu lokasi tempat pengamatan burung Siberian Crane secara langsung. |
Jalur migrasi Siberian Crane menciptakan “white crane corridor” antara Rusia dan China, yaitu kerjasama ekologis untuk memperkuat proteksi serta restorasi ekologis danau ini. Dengan aksi ini masyarakat ikut menikmati manfaat dari pembangunan hijau yaitu mendapatkan sumber air bersih, sumber makanan, dan keanekaragaman hayati, serta nilai ekologis lain yang tak ternilai.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa “diplomasi” Siberian Crane inilah yang ikut menjaga perdamaian diantara 2 negara besar Rusia dan Cina.
Pola migrasi Siberian Crane sudah berlangsung secara alami selama ribuan tahun, karena merupakan perilaku migrasi tahunan yang ditentukan oleh musim dan kebutuhan bertahan hidup.
Namun, jika kita lihat dari catatan ilmiah modern, pengamatan migrasi ke danau Poyang, mulai terdokumentasi dengan baik pada tahun 1950-an, ketika penelitian tentang burung migran di Asia timur mulai dilakukan secara sistematis, termasuk pemetaan jalur migrasi mulai lebih rinci, termasuk rute dari Siberia timur ke Cina dan sebaliknya.
Siberian Crane. |
Program konservasi internasional ini juga membawa keuntungan ekonomi bagi kawasan danau Poyang, karena menjadi atraksi menarik bagi wisatawan melihat ribuan burung Siberian Crane yang datang dari Siberia untuk bermukim sementara di danau ini.
Setiap tahun, terutama pada musim dingin, sewaktu burung Siberian Crane sedang bermukim di Poyang lake, kawasan sekitar danau ini menerima wisatawan sebanyak 800.000 sampai 1 juta orang setahun. Karena sudah menjadi kawasan wisata, disini tersedia banyak hotel dan penginapan, mulai dari yang sederhana sampai kelas hotel resort.
Lokasi danau Poyang ini jaraknya 40 Km atau sekitar 45 menit dari bandara Nanchang Changbei International Airport. Kota Nanchang mempunyai 2 bandara, yaitu Nanchang Changbei International Airport dan Nanchang Yaohu Airport.
Keduanya adalah bandara baru, menggantikan bandara lama yang sudah tidak dipakai lagi, bahkan Nanchang Yaobu Airport masih dalam uji coba untuk penerbangan komersial, jadi untuk saat sekarang kalau ingin ke kota Nanchang semua penerbangan komersial, baik domestik maupun internasional melalui bandara Nanchang Changbei International Airport.
Poyang Lake Ecological Civillization Exhibition Center dan Poyang Lake International Wetland Migratory Bird Center. |
Objek wisata utama kota Nanchang adalah Pavilion of Prince Teng (Tengwang Ge), yaitu menara bersejarah dengan arsitektur yang ikonik yang berada di tepi sungai Gan, dibangun tahun 653 M. selain itu kota Nanchang terkenal dengan wisata sungainya, terutama sungai Gan yang berada di tengah kota.
Sejak tahun 1990-an ketika mulai banyak wisatawan yang datang ke Poyang lake, maka otomatis juga semakin banyak wisatawan yang datang ke kota Nanchang, karena kota ini adalah gerbang utama menuju ke Poyang lake, apalagi lokasinya yang relatif dekat dengan bandara Nanchang Changbei International Airport.
Di kawasan danau Poyang pemerintah Cina membangun Poyang Lake Ecological Civillization Exhibition Center dan Poyang Lake International Wetland Migratory Bird Center, yang merupakan museum dan tempat pameran yang secara berkala mengadakan seminar serta konferensi tentang migrasi burung.
Pemandangan sungai Gan dari atas Tengwang Ge di pusat kota Nanchang. |
Jadi walaupun kita datang tidak pada waktu Siberian Crane sedang bermukim di Poyang Lake, kita bisa merasakan vibes nya dengan mengunjungi museum berteknologi tinggi ini.
Rata-rata setiap musim dingin, danau Poyang ini menampung sekitar 4.000 ekor Siberian Crane yang bermukim sementara. Durasi tinggalnya sekitar 4-5 bulan disana, yaitu mulai berdatangan pada akhir Oktober – awal November, dan terbang kembali ke Siberia pada akhir Maret – awal April. Jadi ketika suhu udara menghangat, Siberian Crane terbang kembali ke habitatnya di Rusia untuk berkembang biak dan bertelur.
Siberian Crane bertelur di wilayah tundra Arktik Rusia pada akhir Mei hingga awal Juni, setelah salju mencair. Mereka biasanya bertelur di tanah berlumpur di tepi danau atau rawa. Setelah menetas, anak burung (anak crane) mulai belajar terbang sekitar 80 hari kemudian. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »