Salah satu penggali sumur, Asmawi menceritakan saat dia melihat jenazah tujuh Pahlawan Revolusi. (Foto: Ilustrasi). |
Ketujuh Pahlawan Revolusi itu adalah Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal Suprapto, Letnan Jenderal S. Parman, Letnan Jenderal M.T Haryono, Mayjen D.I Panjaitan, Brigjen Sutoyo, dan Kapten Pierre Tendean.
Jenazah diangkat pada tanggal 4 Oktober 1965. Kemudian beberapa diantaranya terlihat kotor dan terdapat bercak darah.
“Saya lihat jenazah diangkat dari dalam sumur. Masih pake baju (jenazah), cuma keliatan kena darah ada keliatan juga. Masih lengkap badannya,” kata Asmawi sebagaimana dikutip Okezone dari YouTube Kurator Museum.
Asmawi melanjutkan, prosesi pengangkatan jenazah itu dimulai dari jam 09.00 pagi hingga sekitar pukul 12.00 WIB.
Untuk turun ke dalam sumur di Lubang Buaya sedalam 11-12 meter pun itu para tentara harus memakai tangga.
“(Jenazah) Diangkat dari sumur langsung masuk ke mobil. Disini masih tetap kotor dan langsung dibawa,” ucap Asmawi.
“Jenazah yang diangkat ada yang masih menggunakan piyama dan seragam loreng, tapi saya nggak tau itu siap,” imbuhnya.
Selain itu, Asmawi mengaku ia melihat ada mantan Presiden RI Soeharto yang turut hadir saat mengangkat jenazah tujuh pahlawan revolusi dari Lubang Buaya.
“Soeharto ada, dia duduk di depan sumur pakai seragam lengkap,” tutup Asmawi. (*)
Sumber: Okezone.com
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »