Mahfud Sebut Siap Dipanggil KPK soal Dugaan Mark Up Whoosh: Kalau Dipanggil, Saya akan Datang

Mahfud Sebut Siap Dipanggil KPK soal Dugaan Mark Up Whoosh: Kalau Dipanggil, Saya akan Datang
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku siap jika dipanggil KPK.
BENTENGSUMBAR.COM
- Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku siap jika dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK terkait dugaan penggelembungan anggaran (mark up) mengenai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Ia juga menuturkan, jika pihak Lembaga Antirasuah memanggilnya untuk meminta keterangan, dirinya bersedia memenuhi panggilan tersebut.

Meski demikian ia enggan jika didorong atau diminta membuat laporan ke KPK menyangkut perkara ini.

"Kalau dipanggil, saya akan datang. Kalau saya disuruh lapor, ngapain, buang-buang waktu juga," ucap Mahfud, Minggu (26/10/2025).

Ia pun mengatakan, KPK tidak bergak mendesak dirinya membuat laporan, begitu juga sebaliknya, tidak ada kewajiban bagi seseorang untuk membuat laporan ke Lembaga Antirasuah tersebut.

Lagipula, menurutnya pihak KPK telah mengetahui ihwal hal tersebut. Dan dugaan mark up itu dinilainya sudah mengemuka ke publik sebelum dirinya berbicara.

"Mestinya KPK manggil orang yang ngomong sebelumnya, itu kan banyak banget, yang punya data, dan pelaku. Kalau saya tuh kan pencatat aja," tuturnya, dikutip dari Antara.

Seperti diketahui, Mahfud MD sebelumnya mengungkapkan ada dugaan tindak pidana korupsi berupa penggelembungan anggaran di proyek Whoosh.

Hal ini disampaikannya dalam video yang diunggah di kanal YouTube Mahfud MD Official pada 14 Oktober 2025.

"Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS," bebernya.

"Naik tiga kali lipat kan? Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini," imbuhnya.

Pihak KPK pun telah menanggapi terkait dugaan tersebut, dan menyampaikan pihaknya terbuka menerima data tambahan dari Mahfud untuk dipelajari dan dianalisis lebih lanjut. (*)

Sumber: Kompastv

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »