Penulis Dr. Didi Aryadi, M.SI., adalah pejabat di Pemko Padang bersma teman-temannya. |
“Tembok Besar Cina adalah satu-satunya bangunan buatan manusia yang bisa dilihat dari luar angkasa”, kalimat yang sudah menjadi mitos ini menjadi kebanggaan untuk penduduk Cina, dan tentu saja selalu disampaikan oleh setiap pemandu wisata yang mengantar wisatawan untuk menyusuri tembok besar ini, tak terkecuali pada hari Minggu pagi tanggal 14 September 2025, sewaktu sampai di Badaling, salah satu lokasi tempat untuk mengunjungi tembok besar Cina.
Konon menurut mereka, pernyataan ini disampaikan oleh Neil Amstrong sewaktu kembali ke bumi dari misi Apollo XI yang berhasil mendarat di bulan, bahwa dari luar angkasa astronot Neil Amstrong bisa melihat keberadaan tembok besar yang memanjang di daratan Cina, dan itu adalah satu-satunya bangunan yang bisa terkonfirmasi kelihatan dengan mata telanjang.
Kenyataannya tentu berbicara lain, karena tidak mungkin tembok besar Cina bisa dilihat dari luar angkasa dengan mata telanjang tanpa bantuan teleskop, walaupun memang tembok besar Cina ini keberadaannya sangat mencengangkan, terutama panjangnya yang luar biasa. Dan kenyataannya bahwa astronot Neil Amstrong tidak pernah mengungkapkan pernyataan yang menjadi mitos tersebut.
Bahkan sebenarnya pendapat bahwa tembok besar Cina bisa dilihat dari luar angkasa, sudah dibantah secara tidak langsung oleh astronot dari Cina sendiri, yaitu Yang Liwei yang terbang dengan misi Shenzou 5 ke luar angkasa pada tahun 2003.
Sewaktu kembali ke bumi Yang Liwei mengatakan bahwa sulit sekali bisa mengkonfirmasi keberadaan tembok besar Cina hanya melihat dengan mata telanjang tanpa bantuan alat teleskop yang besar.
Tetapi pernyataan astronot itu cepat dilupakan oleh penduduk Cina yang sudah terlanjur percaya sama mitos yang membuat mereka bangga itu.
Ternyata mitos bahwa tembok besar Cina adalah satu-satunya bangunan buatan manusia yang bisa dilihat dari luar angkasa ini pertama kali muncul pada abad ke-18, ketika seorang arkeolog Inggris bernama William Stukeley menulis bahwa tembok besar Cina adalah satu-satunya struktur buatan manusia yang dapat dilihat dari bulan.
Padahal tulisan ini berkemungkinan dibuat karena kekagumannya yang sangat besar atas tembok besar Cina tersebut. Kemudian, pada tahun 1932, mitos ini semakin populer setelah dimuat dalam buku “Ripley’s Believe It or Not!”, yaitu buku yang memuat berbagai fakta unik yang ada dan terjadi di dunia, yang menyatakan bahwa Tembok Besar Cina adalah “satu-satunya struktur buatan manusia yang terlihat dari bulan”.
Dengan demikian pernyataan pertama yang kemudian jadi mitos itu mulai muncul pada abad ke-18, jauh sebelum era luar angkasa, dan kemudian makin diperkuat oleh klaim pada buku-buku literatur barat yang menulis bahwa “tembok besar Cina adalah satu-satunya bangunan manusia yang bisa terlihat dari bulan”, yang kemudian banyak dikutip ulang oleh banyak orang. Tapi itu hanya mitos literatur, bukan pernyataan astronot.
Tembok besar Cina dari Beijing. |
Lokasi tempat kunjungan tembok besar Cina paling popular adalah di Badaling, Beijing. Lokasi ini paling terkenal dan paling banyak dikunjungi wisatawan, karena hanya sekitar 1 jam dari pusat kota Beijing ke arah barat laut, dan secara administratif pemerintahan masih masuk dalam wilayah kota Beijing yang sangat luas. Badaling berada di distrik Yanqing, salah satu distrik administratif di pinggiran Beijing Municipality.
Selain Badaling, lokasi tempat kunjungan tembok besar Cina yang terkenal adalah Mutianyu, yang berlokasi di distrik Huarou, sekitar 2 jam dari pusat kota Beijing ke arah timur laut.
Kelebihan Mutianyu adalah lebih sepi dibandingkan Badaling yang kadang-kadang sangat ramai terutama pada musim liburan, dan disini tersedia kereta gantung, bagi yang kesulitan untuk menaiki tangga guna mencapai pos jaga yang biasanya berada pada puncak-puncak bukit.
Saat ini tercatat panjang tembok besar Cina yang masih bisa dikatakan utuh adalah sekitar 8.850 Km. Dari keseluruhan panjang tembok besar yang masih utuh tersebut, adalah merupakan bagian utama yang dibangun pada masa dinasti Ming berkuasa di Tiongkok. Tembok besar Cina tidak dibangun sekaligus, tapi dibangun selama berabad-abad lamanya.
Awal Pembangunan tembok besar Cina dilakukan sekitar abad-7 SM. Dimana negara-negara kecil di Tiongkok mulai membangun tembok pertahanan lokal untuk melawan serangan suku nomaden dari utara.
Kemudian pada abad ke-5 SM adalah periode banyak negara-negara saling berperang, pada masa ini banyak kerajaan (seperti Qi, Yan, dan Zhao) membangun tembok masing-masing.
Pada tahun 221-206 SM, kaisar Qin Shi Huang dari dinasti Qin, adalah kaisar pertama yang menyatukan Tiongkok, ia memerintahkan penyambungan tembok-tembok negara menjadi satu sistem pertahanan besar. Inilah yang dianggap sebagai awal resmi Tembok Besar Cina.
Kemudian Dinasti Han (206 SM – 220 M) melanjutkan pembangunan dan memperpanjang tembok hingga sekaligus menjadi pengamanan untuk cikal bakal rute perdagangan Jalur Sutra.
Jalan menuju tembok besar Cina dari Beijing. |
Pada masa ini penggunaan bahan batu bata dan granit terpilih dipakai secara masif, sehingga banyak yang masih berdiri kokoh sampai sekarang. Panjang keseluruhan tembok besar Cina pada masa dinasti Ming ini lebih dari 10.000 Km.
Jadi secara ringkas, bisa dibilang cikal bakal pembangunan tembok besar Cina mulai dilakukan pada abad ke-7-5 SM.
Kemudian resmi dimulai pembangunan secara besar-besaran tahun 221 SM (Dinasti Qin). Dan bentuk megah yang kita kenal sekarang dibangun terutama pada dinasti Ming (abad ke-14-17 M).
Dengan panjang 8.850 Km sekarang, maka panjang tembok besar Cina ini hampir sama dengan jarak antara Jakarta ke Istanbul (Turki), yaitu sekitar 9.000 Km, atau sama antara Los Angeles ke Tokyo (sekitar 8.800 Km).
Kalau ingin perbandingan lain, maka panjang tembok ini adalah 5,2 kali panjang pulau Sumatera, karena panjang pulau Sumatera dari ujung propinsi Aceh ke ujung propinsi Lampung adalah sekitar 1.700 Km.
Hampir keseluruhan (sebagian besar) tembok besar Cina ini berada diatas bukit, pegunungan, dan punggung (kaki) gunung.
Jadi bisa dianalogikan, tembok besar Cina ini seperti dibangun pada puncak pegunungan Bukit Barisan diatas pulau Sumatera, yang memanjang sepanjang pulau Sumatera dari utara sampai selatan.
Olahraga di tembok besar Cina dari Beijing. |
Sementara lebar rata-rata nya 5 meter, sehingga juga untuk segmen tertentu bisa dilewati oleh pasukan berkuda, walaupun rancangan awalnya tembok besar ini tidak dirancang untuk pasukan berkuda.
Khusus di Badaling, setiap tahunnya dikunjungi sebanyak sekitar 10 juta wisatawan yang datang. Dan untuk mengelola keramaian dan menjaga keselestarian tembok besar Cina di Badaling, maka jumlah pengunjung harian di lokasi ini dibatasi hanya sebanyak 60.000 orang per harinya.
Waktu terbaik mengunjungi tembok besar Cina, khususnya di Badaling ini adalah pagi hari, disaat matahari masih belum terlalu tinggi, ini akan memberikan pemandangan menakjubkan ketika melihat tembok besar yang berdiri gagah memanjang melintasi puncak-puncak bukit pada pagi hari.
Karena jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kota Beijing serta lalu lintas yang lancar, maka upaya agar pagi hari sudah sampai disini mudah untuk dilakukan.
Selain pagi hari, sore hari sewaktu matahari mau tenggelam juga adalah waktu terbaik untuk menikmati pemandangan di Badaling ini. Siluet cahaya matahari yang akan tenggelam dibalik puncak tembok diatas bukit, akan menciptakan suasana romantisme yang sulit dilupakan.
Begitu sampai di Badaling akan langsung disambut oleh hamparan pemandangan bukit hijau yang dihiasi dengan tembok besar sepanjang puncaknya. Minggu pagi itu antrian wisatawan yang datang sudah cukup ramai disana.
Prosedur pengamanan yang cukup ketat langsung terasa begitu mau masuk gerbang tangga naik tembok besar, termasuk melewati metal detektor, serta dilarang membawa korek api menaiki tembok besar ini. Jadi disepanjang tembok besar Cina ini dilarang merokok, walaupun lokasi ini berada di alam terbuka.
Tembok besar Cina dari Beijing. |
Sewaktu menyusuri tembok besar Cina ini terlihat juga toilet sudah tersedia disana, sepertinya di lokasi yang padat wisatawan ini setiap jalan 800 meter akan ketemu toilet yang kebersihannya sangat terjaga.
Selain toilet, disepanjang tembok besar ini juga tersedia beberapa kantin dan souvenir shop, sepertinya ini adalah bekas pos jaga yang dirobah menjadi kantin tempat ngopi atau istrirahat setelah menelusuri tembok besar yang medannya cukup menantang ini.
Sewaktu menyusuri tembok besar ini, terutama ketika ketemu anak tangga yang cukup tinggi dan panjang, karena posisinya yang berada di puncak bukit, terbayang bagaimana sulitnya membangun tembok besar ini ratusan tahun yang lalu dengan tantangan alam yang cukup ekstrem, apalagi daerah ini adalah daerah yang mempunyai 4 musim, termasuk musim dingin, yang pada waktu puncaknya mendatangkan salju yang tebal.
Untuk di beberapa lokasi lain, pengelola tembok besar Cina ini sudah menerapkan beberapa inovasi untuk menarik wisatawan berkunjung, seperti ada tempat yang menawarkan waktu kunjungan pada malam hari untuk merasakan sensasi yang berbeda, karena sudah disiapkan beberapa pertunjukan lampu dan cahaya laser yang menakjubkan.
Tembok besar Cina dari Beijing. |
Melihat tembok besar Cina yang begitu menakjubkan, memberikan banyak pelajaran bagi semua pengunjung, seperti yang disampaikan oleh pemandu wisata yang waktu itu mendampingi kunjungan.
Diantaranya adalah, bahwa tembok besar Cina ini merupakan bukti dari ketekunan, kegigihan, kesabaran dan ketabahan dalam membangun. Karena tembok ini selesai dibangun dalam waktu yang sangat lama, yaitu ratusan tahun. Sehingga ini adalah bukti konsistensi dan pembangunan berkelanjutan yang menjaga kesinambungan.
Apalagi mengingat kondisi alam dan topografi lokasi pembangunan tembok besar, yaitu di puncak pegunungan, bisa dibayangkan tingkat kesulitan membawa atau mendatangkan alat dan bahan pembangunan, dengan keterbatasan teknologi pada masa itu. (*)
*** Penulis Dr. Didi Aryadi, M.SI., adalah pejabat di Pemko Padang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »