![]() |
| Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya akan berangkat ke Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kediri, pada Kamis (27/11/2025). |
Diketahui Ponpes Lirboyo dijadikan lokasi pertemuan para ulama atau kiai sepuh untuk membahas terkait polemik yang terjadi di internal PBNU.
"Saya dipanggil untuk datang ke Lirboyo, Insya Allah saya akan berangkat besok," katanya di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Gus Yahya mengungkapkan, bahwa ia telah melakukan komunikasi dengan Rais Aam untuk meminta menghadap. Namun hingga kini belum mendapatkan jawab.
"Saya masih akan tunggu, mungkin pada satu titik saya akan kirim pesan lagi untuk minta menghadap," ungkapnya.
Sebelumnya, PBNU tengah dihadapkan dengan polemik internal usai adanya gerakan yang menginginkan Gus Yahya turun dari jabatannya sebagai Ketum.
Desakan Gus Yahya mundur ini muncul usai beredarnya risalah rapat harian Syuriyah PBNU.
Risalah rapat itu juga sejumlah poin persoalan terkait Gus Yahya yang dinilai dapat menimbulkan dampak terhadap marwah dan tata kelola internal PBNU.
Pertama, kehadiran narasumber yang dikaitkan dengan jaringan Zionisme Internasional dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) dianggap bertentangan dengan nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah serta tidak sejalan dengan Muqaddimah Qanun Asasi NU.
Kedua, rapat menilai pelaksanaan AKN NU dengan menghadirkan narasumber terkait Zionisme di tengah situasi genosida dan kecaman internasional terhadap Israel telah memenuhi ketentuan Pasal 8 huruf a Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2025.
Aturan itu mengatur pemberhentian tidak hormat bagi fungsionaris yang dinilai mencoreng nama baik organisasi.
Ketiga, rapat juga menyoroti tata kelola keuangan PBNU. Disebutkan bahwa terdapat indikasi pelanggaran hukum syariat, ketentuan perundang-undangan, Anggaran Rumah Tangga NU Pasal 97-99, serta aturan organisasi lainnya sehingga dianggap berisiko bagi keberlangsungan badan hukum PBNU.
Sementara itu, pada hari ini Rabu (26/11), beredar sebuah surat yang menyebut bahwa Gus Yahya dicopot atau tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PBNU.
Keputusan mengenai pencopotan Gus Yahya tertuang dalam surat edaran PBNU nomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 tentang Tindak Lanjut Keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU.
Surat keputusan itu ditandatangani oleh Wakil Rais Aam PBNU, Afifuddin Muhajir dan Katib Syuriyah Ahmad Tajul Mafakhir pada Selasa, 25 November 2025. (*)
Sumber: tvonenews.com
« Prev Post
Next Post »
