| Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi dan Ketua Umum Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto yang juga presiden RI. (Kolase foto). |
Menurut Efriza, Budi Arie sudah diberi kesempatan oleh Prabowo saat menjabat sebagai Menteri Koperasi sebelum kemudian diganti.
"Masa iya, akan dipungut kembali yang sudah disingkirkan karena bermasalah, dan malah ditampung lagi," ujar Efriza kepada RMOL, Jumat, 7 November 2025.
Efriza menyebut ada dua alasan kuat mengapa Prabowo akan menolak hasrat Budi Arie untuk berlabuh di Gerindra.
Pertama, terkait kasus judi online. Keterlibatan Budi Arie dalam kasus judi online saat menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) era Joko Widodo menjadi catatan penting.
Ia menduga, kesempatan Budi Arie menjadi menteri saat itu semata-mata karena kesantunan Prabowo terhadap Jokowi.
"Nyatanya, Prabowo sebagai presiden malah kecewa dengan dilakukan reshuffle," sambung Efriza.
Kedua, terkait sejarah hubungan politik yang buruk. Efriza juga menyoroti sejarah hubungan politik Budi Arie dan Prabowo yang kurang harmonis.
"Rasanya, masa iya sih Presiden Prabowo akan benar-benar senang hatinya menerima Budi Arie? Sebab pada masa lalu, komunikasinya buruk karena menyatakan menolak Prabowo dan Gerindra bergabung di pemerintahan Jokowi setelah Pilpres 2019," jelas Efriza.
Dengan latar belakang tersebut, Efriza menyimpulkan bahwa hasrat politik Budi Arie untuk masuk ke Gerindra hampir pasti akan ditolak oleh Prabowo. (*)
Sumber: RMOL
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »