BENTENGSUMBAR.COM - Sebanyak delapan destinasi wisata dikunjungi 32 peserta Fam Trip Northern Peninsular Malaysia 2025 di hari ketiga, Selasa (25/11/2025) di Perak, Malaysia. 
Sebanyak delapan destinasi wisata dikunjungi 32 peserta Fam Trip Northern Peninsular Malaysia 2025 di hari ketiga, Selasa (25/11/2025) di Perak, Malaysia.
Masing-masing Jembatan Victoria, Kampung Warisan Budaya, Labu Sayong Kuala Kangsar, Batik Tanah Liat, Kilang Arang, Kuala Sepetang Boat Cruise, Hotel Seri Malaysia Taiping dan Zoo Taiping & Night Safari.
Chairman and Managing Director of Hydramas Travel & Tour S.B, Malaysia Mr. Kamarun Zaman Ab Rahman, yang memandu rombongan Fam Trip Northern Peninsular Malaysia 2025, Selasa (25/11/2025) menyebutkan, dengan banyaknya kunjungan ke destinasi wisata tersebut memberikan kesempatan kepada peserta Fam Trip Northern Peninsular Malaysia 2025 untuk lebih banyak mengetahui dan menikmati destinasi wisata di Perak.
“Selama ini masih minim informasi dari destinasi wisata di Perak. Padahal masih banyak lagi yang patut dikunjungi. Kami yakin para wisatawan yang datang ke Perak ini merasakan perjalanan wisata yang mengesankan,” kata Kamarun yang sudah tujuh kali berturut-turut meraih penghargaan Pelancongan di Malaysia.
Jembatan Victoria dibangun tahun 1897 dan diresmikan 21 Maret 1990 oleh Sultan Idris Mursyidul Azzam Shah (Sultan Perak).
Jambatan tersebut dibangun pemerintahan Inggris dengan panjang 1.000 kaki atau sekitar 304,8 meter.
Usai di Kampung Warisan Budaya, peserta Fam Trip Northern Peninsular Malaysia 2025 mengunjungi Labu Sayong Kuala Kangsar dan Batik Tanah Liat.
Peserta melihat bagaimana proses pembuatan Labu Sayong dan Batik Tanah Liat.
Dikatakan Kamarun, seperti di Kuala Sepetang, selain menikmati pemandangan yang indah di sepanjang sungai dengan hutan bakaunya, peserta Fam Trip juga menikmati pemandangan burung-burung elang berburu makanan dengan jarak beberapa meter saja dari speedboat yang ditumpangi peserta Fam Trip.
“Semuanya terkagum-kagum dan bersorak ria menyaksikan pemandangan yang langka tersebut,” kata Kamarun.
Di Kilang Arang, peserta Fam Trip diberikan penjelasan bagaimana proses pembakaran kayu bakau yang memerlukan waktu kurang lebih satu bulan.
Arang dengan kualitas terbaik ini diekspor ke Jepang. Saat ini kilang arang dikelola oleh generasi ketiga.
Kayu bakau yang diambil untuk dibakar rata-rata berumur 30 tahun.
Setiap lahan yang diambil kayu bakaunya, ditanamkan lagi sehingga hutan bakaunya tetap bertahan hingga kini, bahkan seratus tahun ke depan.
Bahagian Korporat, Perhubungan Awam dan Pelancongan, Majlis Perbandaran Taiping Kamaruddin bin Mat Arsad saat menerima peserta Fam Trip di Wisma Perbandaran Taiping menyambut baik kedatangan peserta Fam Trip Northern Peninsular Malaysia 2025 di Taiping.
“Ada 40 Jejak Warisan Taiping yang dapat dikunjungi selama berada di Taiping,” kata Kamaruddin.
Penolong Pegawai Tadbir Bahagian Korporat, Perhubungan Awam dan Pelancongan, Majlis Perbandaran Taiping Siti Idayu Binti MD Hasan menambahkan, Taiping sendiri berasal dari kata Cina yang berarti damai atau keamanan yang abadi.
Kunjungan terakhir ke Zoo Taiping & Night Safari seusai waktu shalat Magrib.
Menurut Education Officer Zoo Taiping & Night Safari Azyani Aripin yang memandu rombongan Fam Trip, mengatakan, Zoo Taiping didirikan tahun 1961.
Terdapat 120 spesies binatang dengan total jumlahnya 1.400 hewan, di atas tanah seluas 34 hektar .
Pelayanan dibuka pada pukul 08.00 hingga 23.00 malam waktu setempat.
Ada 51 karyawan dan total dengan keseluruhan tenaga kerja yang 77 orang.
Salah seorang peserta Fam Trip H. Masyhuri mengatakan, setiap daerah punya cerita baik masa lalu ataupun masa depan untuk membangun pariwisata berbasis kearifan lokal, nilai-nilai tradisional yang menjadi daya tarik bagi peminat wisata khususnya.
“Sejarah yang ditorehkan di masa lalu, alam pedesaan atau kota warisan yang asri, khazanah nilai-nilai kekhasan daerah seperti kekayaan alam, ragam budaya fisik dapat menjadi daya tarik tersendiri,” kata Masyhuri Direktur PT Mashyur Amanah Travel Mahkota Trip di Pekanbaru, Provinsi Riau ini.
Menurut Masyhuri, tentunya peran serta semua pihak dalam lingkup ekosistem pariwisata harus saling terhubung dan saling memberi sokongan.
Negeri Perak dengan berbagai kekhasannya layak menjadi salah satu rujukan bagi pengembangan pariwisata, khususnya bagi travel Indonesia untuk membawa tetamu ke dalam negeri di Perak ini sebagaimana yang sudah kami saksikan seharian penuh.
Rombongan sampai di hotel usai dari Zoo Taiping & Night Safari sudah pukul 21.30 malam. (at)
« Prev Post
Next Post »