| Wali Kota Pariaman Yota Balad mengatakan Kota Pariaman termasuk daerah yang memiliki potensi besar ancaman resiko bencana. |
Dalam sambutannya, Wali Kota Pariaman Yota Balad mengatakan Kota Pariaman termasuk daerah yang memiliki potensi besar ancaman resiko bencana.
“Kota Pariaman lebih kurang selama satu minggu, tepatnya pada hari Kamis (27/11) mengalami bencana banjir disertai lumpur dan ini merupakan banjir yang lumayan besar di Kota Pariaman.
Alhamdulillah Kota Pariaman tidak ada korban jiwa, walaupun ada longsor dan rumah yang terkena dampak dari bencana ini”, ujarnya.
Yota Balad menjelaskan bahwa upaya penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi juga membutuhkan partisipasi dari masyarakat salah satunya dibentuklah KSB ini.
“Saya minta kepada KSB menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan informasi terhadap kondisi dan situasi bencana yang kita hadapi dalam menghindari potensi bencana”, terangnya.
Lebih lanjut, Yota menyampaikan berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah pesisir barat Sumatera.
Termasuk Kota Pariaman di Provinsi Sumatera Barat berada di zona rawan bencana gempa bumi dan tsunami karena adanya zona subduksi atau megathrust Mentawai.
“Kota Pariaman mendapat bantuan alat deteksi tsunami High-Frequency (HF) Radar dari pemerintah Jerman yang insyaalah akan dilakukan pemasangan di Pantai Taman Anas Malik, Kelurahan Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman Tahun 2026. (R/at)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »