BENTENGSUMBAR.COM - Hari ini, tepat 137 tahun yang lalu, sebuah kawasan yang tersembunyi jauh di dataran tinggi Padang (Padangsche Bovenlanden) Sumatra Westkust, memulai babak baru.
Dari deretan lembah - lembah bukit, peladangan dan pesawahan penduduk, bertansformasi menjadi sebuah kota industri yang gemerlap, metropolitannya Sumatera tengah pada masanya pasca penemuan kandungan batubara mencapai 200jt ton didalam perut buminya oléh ilmuwan Belanda, De Greve tahun 1868.
Pasca menurun nya hasil produksi dan akhirnya Tambang Batubara Ombilin yang kemudian menjadi PTBA berhenti beroperasi, kota yang nyaris mati ini berjuang keluar dari keterpurukan dengan memaksimalkan potensi yang ada yaïtu Aset peninggalan kolonial Belanda berupa Bangunan pemukiman, fasilitas tambang serta dinamika kehidupan sosial masyarakatnya yang terdiri dari beragam etnis dan suku bangsa menjadi aset cagar budaya sebagai kota wisata.
Berkat kegigihan Pemimpin kota bersama segenap Stakeholder, akhirnya kota tambang ini ditetapkan sebagai kota warisan dunia oléh UNESCO pada tanggal 6 Juli 2019 dengan julukan "Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto".
Hari ini, tanggal 1 Desember 2025, Kota kecil tersebut merayakan hari jadinya yang ke-137 (1888-2025) dengan prosesi Makan Bajamba usai sidang Paripurna DPRD, bertempat di Lapangan Segitiga, Kota Sawahlunto.
Didahului dengan doa bersama serta kegiatan amal "Badoncek", para tamu berikut peserta perayaan dengan perkiraan berjumlah total 2700 orang lebih memberikan donasi untuk berbagai daerah yang sedang ditimpa musibah bencana banjir bandang dan tanah longsor.
"Sebelum kita melangkah lebih jauh, izinkan kami Pemerintah Kota Sawahlunto menyampaikan rasa duka cita dan keprihatinan yang mendalam atas musibah bencana yang dalam beberapa hari terakhir melanda sejumlah daerah di Sumatra khususnya di daerah Kab/Kota di Sumatera Barat" ucap Walikota Sawahlunto, Riyanda Putra mengawali pidatonya pada prosesi makan bajamba merayakan HJK Sawahlunto yang ke-137 tersebut.
![]() |
| Walikota menuturkan, peringatan hari jadi Kota merupakan momentum bagi Pemerintahan Era Baru Sawahlunto Maju. |
"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kota Sawahlunto, kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh tamu undangan yang telah berkenan hadir di Kota Sawahlunto di tengah keadaan kita yang kurang baik - baik saja, kehadiran bapak ibu semua merupakan spirit bagi kami Pemerintah dan masyarakat Kota Sawahlunto untuk terus berbenah mewujudkan visi "Sawahlunto Kota Wisata Yang Estetik, Futuristik, Hidup dan Menghidupi" paparnya.
Lebih jauh walikota menuturkan, peringatan hari jadi Kota merupakan momentum bagi Pemerintahan Era Baru Sawahlunto Maju yang dipimpinnya selama kurang lebih 9 Bulan ditengah kondisi Indonesia yang sedang tidak baik baik saja yaitu:
1. Melakukan pembenahan dan peningkatan terhadap infrastruktur umum
2. Memperkuat tata kelola Ombilin Coal Mining Heritage (OCMHS) of Sawahlunto
3. Melakasanakan berbagai event event besar yang berkesinambungan.
4. Mewujudkan Smart Governance berbasis IT, dan
5. Layanan "Hallo Pengaduan Sawahlunto" layanan publik digital berbasis WhatsApp yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Sawahlunto untuk mempermudah masyarakat menyampaikan pengaduan, aspirasi, dan keluhan.
"Dirgahayu Kota Sawahlunto yang ke 137 tahun semoga Kota yang kita cintai ini semakin sejahtera, hidup dan menghidupi bagi masyarakatnya" pungkas Wako Sawahlunto di akhir pidatonya.
Sebelum makan Bajamba, perayaan yang juga di hantar dengan pidato Sekretaris DPRD Sumbar, Maifrizon, Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Susi Haryati, dan dihadiri segenap tamu undangan mulaï dari tingkat provinsi dan kota, Anggota DPRD Prov. Sumbar asal Sawahlunto, DPRD Kota, Forkopimda, BUMN/BUMD, segenap OPD, Aparat Desa/Kelurahan, Sekolah serta komunitas komunitas sosial budaya, didahului dengan Pasambahan Makan secara Adat oléh Ninik Mamak seluruh kenagarian yang ada di kota Sawahlunto. (ADV)
#advertorial
#sawahlonto
Pewarta: Marjafri
« Prev Post
Next Post »

