Pada kesempatan pertemuan itu, Muslim Kasim yang bergelar Datuk Sinaro Basa itu menyampaikan Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat kedepan membutuhkan kemitraan dengan ninik mamak atau pemangku adat guna menegakan nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) ditengah kehidupan masyarakat atau anak nagari.
Setelah selesai memberikan pokok-pokok pikiran untuk penguatan organisasi LKAAM Sumbar itu, yang menariknya Muslim Kasim tak beranjak dari forum pertemuan ketua dan sekretaris LKAAM Kabupaten dan kota, pasalnya Muslim Kasim juga menyerap kritik dan saran menyikapi kesiapan LKAAM menyukseskan Pilkada Gubernur, Bupati dan Walikota yang diperkirakan akan berlangsung akhir tahun ini.
Peserta pertemuan tidak hanya para ketua dan sekretaris LKAAM Kabupaten dan kota, jajaran pengurus LKAAM Sumbar juga ikut serta forum silahturahmi pimpinan pucuk kaum adat, yang berakhir pukul 17.00 Wib ini.
Pada sesi dialog yang cukup dinamis itu peserta forum silahturahmi LKAAM itu mengakui peran pemangku adat mengalami penurunan yang signifikan sejak pemerintahan Sumatera Barat tidak lagi mengindahkan isi, kandungan dan makna Peraturan Daerah No 13 Tahun 1983. Pada hal LKAAM itu dibentuk bertujuan menyatukan aspirasi ninik mamak dalam membimbing anak kemanakan mendukung pemerintahan nasional di daerah.
Sementara menyikapi Pilgub Sumbar, penampilan Muslim Kasim yang selalu konsisten dengan pakaian pemangku adat serta berkopiah menjadi apresiasi tersendiri bagi forum silahturahmi pucuk pimpinan LKAAM se Sumbar itu. Seperti diketahui Muslim Kasim dua hari berturut mendaftarkan diri ke Partai Nasdem dan Hanura, penampilannya selalu menunjukan sebagai pemangku adat. (ag)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »