![]() |
Azwar Siry, SH, MM, Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang |
Ninik Mamak merupakan korps atau kesatuan dari kepemimpinan tradisional Minangkabau yang terdiri dari para Panghulu atau kepemimpinan kaum yang bergelar datuk. Di atas pundak Panghulu atau Ninik Mamak terpikul beban memimpin anak kemenakan menempuh jalan yang lurus, menurut alur adat dan alur pusaka (pusako), memelihara harta pusaka (warih bajawek, pusako ditolong) serta adat diisi, limbago dituang. Peranan Ninik Mamak Semuanya itu berdasarkan kepada undang-undang atau norma-norma yang telah ada yang digariskan oleh nenek moyang terdahulu.
"Ibo di anak-kamanakan yang tak makan, kasiah di anak-kamanakan tak babaju, siang nan akan malihek-lihekkan, malam nan akan mandanga-dangakan. Manimbang samo barek, mambilai samo laweh, maukua samo panjang, bakato bana, mahukum adie, tibo di paruik indak dikampihkan, tibo di mato indak dipiciangkan," cakapnya.
Dikatakan Azwar Siri, peranan Ninik Mamak di Minangkabau sangat strategis. Makanya setiap ninik mamak perlu dibekali dengan ilmu dan keterampilan di bidang tugas dan fungsinya, sesuai aturan adat.
Kepada Ninik Mamak disarankan sering bertemu dengan kemenakan. Dengan sering bertemu akan mempererat hubungan silaturahim, saling menghargai dan menghormati. Ninik mamak dan kemenakan merupakan garis terdepan dalam menggerakkan pembangunan nagari, sehingga pelaksanaan pembangunan lancar di nagari dalam arti kata seayun selangkah dalam membangun kampung halaman, serta mendukung pemerintah nagari.
"Ninik Mamak juga diharapkan memberikan pengetahuan kepada anak kemenakan tentang adat, sarak dan budaya," ujar Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang ini.
Azwar Siri mengkhawatirkan fungsi Ninik Mamak akhir-akhir ini mulai tergerus seiring perkembangan zaman. Ninik Mamak tak lagi berperan maksimal, sehingga kemenakan sudah banyak yang lepas kontrol dan melanggar nilai-nilai dan tatakrama adat.
Jika fungsi Ninik Mamak dijalankan sebagaimana mestinya, maka tak akan ada lagi kemiskinan, tak akan ada lagi kemaksiatan, tak akan lagi ada ketakutan terhadap pemurtadan dan tak ada lagi ketakutan terhadap budaya yang datang, pungkasnya. (Mlin)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »