BentengSumbar.com --- Pelaksanaan pemilihan Umum (Pemilu) tinggal bilangan hari. Masa kampanye telah berakhir, dan minggu tenang telah masuk. Pada tanggal 9 April 2014, rakyat negeri ini yang telah memiliki kartu pemilih dan dinyatakan berhak ikut memilih, akan menggunakan hak suaranya.
Namun ironisnya, himbauan untuk tidak memilih juga menjamur, terutama di media jejaring sosial. Entah apa agenda besar dibalik himbauan golput tersebut, tentu sampai kini masih menjadi misteri.
Direktur Lembaga Akomodasi Jaringan Ummat (Laju) Ramlan Rasyid Tsani menghimbau warga untuk ikut mensukseskan pemilu dengan menggunakan hak suaranya. Sebab, nasib bangsa ini ditentukan sendiri oleh rakyatnya, bukan rakyat dari negeri lain.
"Mari kita datangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing. Kita gunakan hak suara kita demi kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia," ungkapnya.
Dikatakan Ramlan, pemilu sangat penting artinya bagi rakyat di negara-negara demokratis. Sebab, rakyatlah pemegang kedaulatan itu dan menentukan siapa yang akan menjadi nakhoda negeri ini melalui pemilu.
Pada pemilu ini, rakyat juga bisa menghukum pemimpin bejat dan tidak aspiratif. Caranya dengan tidak memilih partai mereka atau pun caleg yang mereka jagokan. Langkah jitunya adalah memilih partai oposisi, yang selama ini selalu mengkoreksi mereka.
Justru, menurut Ramlan, rakyat bunuh diri jika golput dalam pemilu. Pasalnya, jika rakyat golput maka yang berkuasa adalah itu-itu juga. Jika rakyat ingin perobahan, harus berperan aktif dalam pemilu, menjadi pemilih cerdas dengan memilih sesuai hati nurani, bukan faktor uang atau faktor lainnya.
"Saya melihat, dari calon yang ada, masih ada yang benar-benar punya keinginan dari hatinya untuk membangun negeri ini. Mereka-mereka yang seperti ini yang harus kita pilih, jika ingin maju. Biasanya, caleg yang punya cita-cita luhur ini enggan bermain politik uang, sebab yang mereka jual adalah ide dan program, bukan tampang dengan setumpuk uang," ungkap Ramlan, yang didampingi Kepala Bidang Humas Laju Center Zamri Yahya. (Buya)
Namun ironisnya, himbauan untuk tidak memilih juga menjamur, terutama di media jejaring sosial. Entah apa agenda besar dibalik himbauan golput tersebut, tentu sampai kini masih menjadi misteri.
Direktur Lembaga Akomodasi Jaringan Ummat (Laju) Ramlan Rasyid Tsani menghimbau warga untuk ikut mensukseskan pemilu dengan menggunakan hak suaranya. Sebab, nasib bangsa ini ditentukan sendiri oleh rakyatnya, bukan rakyat dari negeri lain.
"Mari kita datangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing. Kita gunakan hak suara kita demi kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia," ungkapnya.
Dikatakan Ramlan, pemilu sangat penting artinya bagi rakyat di negara-negara demokratis. Sebab, rakyatlah pemegang kedaulatan itu dan menentukan siapa yang akan menjadi nakhoda negeri ini melalui pemilu.
Pada pemilu ini, rakyat juga bisa menghukum pemimpin bejat dan tidak aspiratif. Caranya dengan tidak memilih partai mereka atau pun caleg yang mereka jagokan. Langkah jitunya adalah memilih partai oposisi, yang selama ini selalu mengkoreksi mereka.
Justru, menurut Ramlan, rakyat bunuh diri jika golput dalam pemilu. Pasalnya, jika rakyat golput maka yang berkuasa adalah itu-itu juga. Jika rakyat ingin perobahan, harus berperan aktif dalam pemilu, menjadi pemilih cerdas dengan memilih sesuai hati nurani, bukan faktor uang atau faktor lainnya.
"Saya melihat, dari calon yang ada, masih ada yang benar-benar punya keinginan dari hatinya untuk membangun negeri ini. Mereka-mereka yang seperti ini yang harus kita pilih, jika ingin maju. Biasanya, caleg yang punya cita-cita luhur ini enggan bermain politik uang, sebab yang mereka jual adalah ide dan program, bukan tampang dengan setumpuk uang," ungkap Ramlan, yang didampingi Kepala Bidang Humas Laju Center Zamri Yahya. (Buya)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »