Nasib Siloam Diujung Tanduk

PERJUANGAN ormas Islam untuk menghentikan investasi Super Blok Lippo Group (SBLG) di Ranah Bingkuang mulai menemukan titik terang. Secercah harapan pun datang seiring terpilihnya pasangan Mahyeldi Ansharullah-Emzalmi sebagai Walikota - Wakil Walikota Padang periode 2014-2019.

Betapa tidak, Mahyeldi-Emzalmi pada saat berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Padang merupakan pasangan calon yang dengan tegas menolak investasi yang dituding berbau kristenisasi tersebut. Tentu setelah terpilih dan tak lama lagi akan dilantik, tentunya komitmen mereka tersebut akan mereka eksekusi.

Apatah lagi, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang juga gentol memperjuangkan pencabutan rekomendasi dewan terkait investasi SBLG tersebut. Tentu sudah dapat dipastikan, perjuangan tersebut akan berhasil, apalagi kekuasaan eksekutif sudah ditangan.

Bagi SBLG dan pendukung mereka, ini merupakan ancaman. Bagaimana pun, mereka akan melakukan loby-loby tingkat tinggi untuk menggolkan rencana investasi tersebut. SBLG sudah terdorong masuk Ranah Bingkuang, tanah sudah dibeli dengan nilai milyaran rupiah, investasi harus diwujudkan, walau dengan perjanjian ketat dengan warga Kota Padang.

Tetapi, loby tersebut akan mentok, karena si pemberi izin merupakan Kepala Daerah yang sedari awal pencalonanya sebagai Walikota-Wakil Walikota Padang sudah dengan tegas menyatakan penolakan. Dan itu merupakan komitmen dengan ormas Islam dan ummat Islam Ranah Minang.

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang terlanjur dikeluarkan dan diteken Fauzi Bahar, dengan mudah dapat dicabut. Apatah lagi, lokasi investasi SBLG melanggar RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah). Alasan ini saja, sudah kuat untuk membatalkan IMB yang terlanjur dikeluarkan Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (DTRTB) Kota Padang.

James Riadi harus hengkang dari Ranah Bingkuang merupakan tekad bulat ormas Islam di Ranah Minang. Tekad bulat yang didukung komitmen kepala daerah baru dan fraksinya di DPRD.

Bahkan, dalam suatu kesempatan wawancara dengan Wakil Ketua DPRD Kota Padang Budiman Datuk Malano Garang yang juga anggota F-PKS, dia mengatakan, pengganti SBLG sudah ada, seorang pengusaha muslim nasional yang siap berinvestasi di daerah ini. Jadi, penolakan investasi SBLG tidak akan berpengaruh pada iklim investasi di Kota Padang, karena sudah ada gantinya dari kalangan pengusaha muslim sendiri.

Wallahu'alambishawab 


Ditulis Oleh :
Zamri Yahya, SHI
Wakil Ketua PK. KNPI Kuranji

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »