BentengSumbar.com --- Menurut pakar gerakan Islam radikal dari Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga, Noorhaidi Hasan, pendukung gerakan khilafah Islam tengah dimabuk romantisme sejarah. Pernyataan itu disampaikannya ketika menjadi fasilitator pelatihan pencegahan kejahatan terorisme, bertempat di Wisma Bapendan, kabupaten Bantul, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
“Mereka terbuai dengan masa lalu saat zaman kekhalifahan,” terang Noorhaidi yang juga Ketua ISNU Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dekan Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga.
Menyikapi gerakan radikalisme, salah satu peserta dari Sewon, Dadang Mulyadi mengungkapkan akar masalah timbulnya gerakan radikalisme di Indonesia antara lain korupsi. “Korupsi menyebabkan ketidakadilan dan ketimpangan sosial. Faktor ini juga memicu gerakan kejahatan radikalisme di Indonesia,” imbuh Dadang.
Sementara itu, peserta lainnya, Eswantoro mengatakan, sistem khilafah yang kini diagungkan sekelompok kecil masyarakat sebagai solusi permasalahan bangsa Indonesia, tidak lebih dari pemabuk romantisme sejarah. Di samping itu, pendukung gerakan khilafah ini lalai, puncak kejayaan politik yang pernah dicapai umat Islam berabad silam bukan berlandaskan sistem, tetapi karakter pemimpinnya.
“Mengudarakan kembali semangat penegakkan khilafah hanyalah romantisme saja. Karena, memang pada zaman dulu saat dipimpin Khalifah Umar bin Abdul Aziz, umat Islam mencapai puncak kejayaannya,” kata Eswantoro dalam pelatihan yang diikuti sedikitnya 150 remaja masjid. (Malin/nu.or.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »