Seks Party, Pertanda Terjadinya Dekadensi Moral

Ilustrasi: Gaya pacaran di Tenda Ceper
BentengSumbar.com --- Heboh...!!! Sebuah media lokal memberitakan acara seks party (sex party) atau pesta seks di Kota Padang. Padahal, kota ini dipimpin oleh seorang politisi partai Islam yang dikenal tegas dalam pemberantasan maksiat. Bahkan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebagai pasukan penegak perda telah pula sigap dalam merazia tempat-tempat maksiat. Pertanda apa ini?

Banyak pihak meragukan kebenaran pemberitaan media lokal tersebut. Pasalnya,
seks party atau pesta seks sebagaimana terjadi di negara-negara barat, tak mungkin terjadi di Tenda Ceper Pantai Padang. Sehingga, pemberitaan tersebut dianggap mengada-ngada.

Apatah lagi, Satpol PP Kota Padang tak jemu-jemunya melakukan razia di kawasan Pantai Padang, sehingga kemungkinan peluang pesta seks tersebut dilakukan dan terjadi sangat kecil sekali. Paling banter hanya sekedar esek-esek di Tenda Ceper tersebut. 

Perbuatan asusila atau esek-esek bukanlah pesta seks namanya, namun hanya perbuatan yang menjurus kepada zina, tanpa berbugil ria. Sedangkan seks party lebih menjurus kepada melakukan sex dengan lebih dari beberapa orang, atau singkatnya pesta sex atau seks party.  Tidak berbeda dengan pesta ulang tahun atau pesta topeng, tentu saja, di seks party, para peserta tentu berbugil ria.

Menurut Walikota Padang Mahyeldi, perbuatan - perbuatan seperti ini pertanda ada yang tidak beres, yaitu terjadinya dekadensi moral dan tergerusnya nilai - nilai norma agama, adat dan budaya.

"Pesantren Ramadhan adalah salah satu upaya kita untuk menanamkan nilai - nilai keagamaan kepada generasi. Begitu juga dengan program - program keagamaan seperti MTQ, TPQ dan MDA," kata Mahyeldi di sela pencanangan Pesantren Ramadhan 1345 H, di Lapangan Imam Bonjol, Jumat (20/6).

Disamping itu, penguatan lembaga adat serta meningkatkan peran ulama dan tokoh adat dalam kehidupan masyarakat serta memantapkan pemahaman falsafah Adat Basandi Syara' - Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK), harus dilakukan.

"Saya yakin, kita semua memiliki kesadaran mematuhi norma - norma dan aturan. Namun pemerintah perlu melakukan pengawasan untuk menegakkan peraturan dan norma - norma agar tercipta kondisi yang kondusif," ujar Mahyeldi. (BY/Taf)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »