Yunior Ane Tersandera Biaya Sekolah

SALAH seorang etek dari siswa SMAN 5 Padang mengadu ke ane. Kemenakannya sekolah di SMA Negeri 5 Padang. 

Kemenakannya ini berasal dari keluarga miskin. Dia tiga bersaudara. Kakaknya putus sekolah karena tiada biaya. Hanya dia dan adiknya yang sekolah. Adiknya masih duduk di bangku SD.

Eteknya tersebut hidup terangah-engah pula. Dia punya 3 anak pula yang tak hanya dikasih makan, tetapi juga menanggung biaya sekolahnya. Sedangkan suaminya hanya jualan kacang rebus di Taplaw Padang.

Eteknya ini mengeluh uang sekolah kemenakannya tersebut. Sudah 3 bulan SPP kemenakannya menunggak. Sebulan Rp125 ribu, jadi 3 bulan Rp375 ribu. Dia sudah pula mengurus surat miskin buat kemenakannya ini. Tapi agaknya pihak sekolah diduga sudah mulai 'jengah' melayani surat miskin ini.

Sebagai orang yang pernah bersekolah di SMA Negeri 5 Padang, tentu ane merasa prihatin melihat kondisi adik-adik ane ini. Mereka anak bangsa yang harus mendapat pendidikan yang layak, tapi karena ketiadaan biaya, menyebabkan mereka tersendera.

Sebenarnya ane bersykur adanya program unggulan Walikota Padang Ustad Mahyeldi yang menggratiskan biaya pendidikan di sekolah, terutama SPP. Tapi agaknya program itu masih wacana, karena sekolah tetap menuntut siswanya untuk membayar SPP.

Tentunya, besar harapan kita sebagai warga kota, program itu tak sebatas wacana... ....

Ditulis Oleh :

Zamri Yahya, SHI
Alumnus SMAN 5 Padang

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »