![]() |
Wagub Muslim Kasim bersama tokoh masyarakat Muaro Putuih |
BentengSumbar.com --- Sebagai tokoh masyarakat Nagari Tiku Limo Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Abdul Muis Datuak Bandaro sangat mengharapkan sekali Pemerintah Sumatera Barat untuk secepatnya membangun batu grib pemecah ombak untuk pengaman pantai Muara Putus, yang sudah meresahkan dan mengancam jiwa masyarakat.
“Setiap tahunnya, telah terjadi abrasi pantai sekitar 25 meter. Kondisi ini jika tidak secepatnya dibangun batu grip pengaman pantai, dikhawatirkan kampung Muara Putus Tiku Limo Jorong akan terendam air laut dan dampaknya jelas akan menyensarakan masyarakat,” kata Abdul Muis Datuak Bandaro ketika memberikan kata sabutan pada acara Safari Ramadhan yang dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat, Muslim kasim dan Bupati Agam, Indra Catri, di Masjid Jamik Muara Putus Nagari Tiku Limo Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam.
Menurut Abdul Muis, dirinya sudah dari dulu meminta pemerintah untuk membangun batu grib pemecah ombak pengaman pantai. “Kami warga masyarakat Muaro Putus sangat mengharapkan bantuan pemerintah provinsi Sumbar untuk membantu kami,” kata Ketua KUD Limo Jorong ini.
Kemudian, kata Abdul Muis, sejak dari duhulu, belum pernah ada gubernur dan wakil gubernur yang mau datang berkunjung ke Muara Putus Nagari Lima Jorong. ‘Saya bangga dan senang, ternyata Pak Wakil Gubernur Muslim Kasim lah yang pertama kali datang ke kampung kami ini,” katanya.
Sementara Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim menyambut baik usulan atau permintaan masyarakat Muara Putus, yang meminta pembangunan batu grip. “Insya Allah, sehabis lebaran, saya akan berkunjung lagi ke Muara Putus Tiku Limo Jorong dan saya ingin menyaksikan langsung kondisi abrasi pantainya,” kata mantan Bupati Padang Pariaman dua periode ini.
Menurut Muslim Kasim, untuk membangun batu grib itu memerlukan dana yang cukup besar. Untuk itu, dirinya akan berupaya bersama Bupati Agam untuk mencarikan solusinya. “Bisa jadi kita akan meminta bantuan pemerintah pusat,” katanya.
Pada tanggal 9 September 2013 lalu, setidaknya ada sekitar 30 rumah pendudukan di tiga jorong yang terletak di dua nagari di Kecamatan Tanjung mutiara terendam air laut dengan ketinggian sekitar 80 sentimeter karena abrasi pantai. Akibatnya 7 KK harus diungsikan ke tempat yang lebih aman di rumah sanak saudara mereka.
Peristiwa meluapnya air laut ke pemukiman warga jorong Ujung Labung dan Jorong Muaro Putuih Nagari Tiku Limo Jorong, serta di jorong Pasia Paneh Nagari Tiku Selatan, kabupaten Agam ini terjadi sejak Rabu malam (9/10/2013) sekitar pukul 19.00 WIB.
Sejumlah rumah warga masih digenangi air setinggi betis orang dewasa. “Sebanyak 22 rumah di Jorong Ujung Labung dan 3 rumah di Jorong Muaro putuih terendam air. Kemudian lima rumah warga lagi di Jorong Pasiapaneh," ujarnya. (YA/AG/BY)
“Setiap tahunnya, telah terjadi abrasi pantai sekitar 25 meter. Kondisi ini jika tidak secepatnya dibangun batu grip pengaman pantai, dikhawatirkan kampung Muara Putus Tiku Limo Jorong akan terendam air laut dan dampaknya jelas akan menyensarakan masyarakat,” kata Abdul Muis Datuak Bandaro ketika memberikan kata sabutan pada acara Safari Ramadhan yang dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat, Muslim kasim dan Bupati Agam, Indra Catri, di Masjid Jamik Muara Putus Nagari Tiku Limo Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam.
Menurut Abdul Muis, dirinya sudah dari dulu meminta pemerintah untuk membangun batu grib pemecah ombak pengaman pantai. “Kami warga masyarakat Muaro Putus sangat mengharapkan bantuan pemerintah provinsi Sumbar untuk membantu kami,” kata Ketua KUD Limo Jorong ini.
Kemudian, kata Abdul Muis, sejak dari duhulu, belum pernah ada gubernur dan wakil gubernur yang mau datang berkunjung ke Muara Putus Nagari Lima Jorong. ‘Saya bangga dan senang, ternyata Pak Wakil Gubernur Muslim Kasim lah yang pertama kali datang ke kampung kami ini,” katanya.
Sementara Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim menyambut baik usulan atau permintaan masyarakat Muara Putus, yang meminta pembangunan batu grip. “Insya Allah, sehabis lebaran, saya akan berkunjung lagi ke Muara Putus Tiku Limo Jorong dan saya ingin menyaksikan langsung kondisi abrasi pantainya,” kata mantan Bupati Padang Pariaman dua periode ini.
Menurut Muslim Kasim, untuk membangun batu grib itu memerlukan dana yang cukup besar. Untuk itu, dirinya akan berupaya bersama Bupati Agam untuk mencarikan solusinya. “Bisa jadi kita akan meminta bantuan pemerintah pusat,” katanya.
Pada tanggal 9 September 2013 lalu, setidaknya ada sekitar 30 rumah pendudukan di tiga jorong yang terletak di dua nagari di Kecamatan Tanjung mutiara terendam air laut dengan ketinggian sekitar 80 sentimeter karena abrasi pantai. Akibatnya 7 KK harus diungsikan ke tempat yang lebih aman di rumah sanak saudara mereka.
Peristiwa meluapnya air laut ke pemukiman warga jorong Ujung Labung dan Jorong Muaro Putuih Nagari Tiku Limo Jorong, serta di jorong Pasia Paneh Nagari Tiku Selatan, kabupaten Agam ini terjadi sejak Rabu malam (9/10/2013) sekitar pukul 19.00 WIB.
Sejumlah rumah warga masih digenangi air setinggi betis orang dewasa. “Sebanyak 22 rumah di Jorong Ujung Labung dan 3 rumah di Jorong Muaro putuih terendam air. Kemudian lima rumah warga lagi di Jorong Pasiapaneh," ujarnya. (YA/AG/BY)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »