![]() |
Sekdaprov Ali Asmar menyaksikan penyerahan bantuan |
BentengSumbar.com --- Warga Masyarakat Pasilihan kecamatan X Di Atas Kabupaten Solok mengeluhkan kelangkaan Pupuk bersubsidi daerahnya. Keluhan itu di sampaikan kepada Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Barat, Ali Asmar, melakukan Safari Ramadhan di Mesjid Raya Pasilihan, Rabu ( 16/7).
Wali Nagari Pasilihan Kabupaten Solok, Muskal Datuk Marajo mengatakan, selain kelangkaan pupuk bersubsidi, warganya juga mengeluhkan soal irigasi. Para petani kesawah hanya mengandalkan air hujan, kadang kesawah bisa satu kali dalam setahun, tentu ini berujung pada sulitnya tercapai kesejahteraan petani di daerah tersebut.
"Bagaimana petani kita akan sejahtera kalau hanya bercocok tanam sekali setahun? Kita punya Batang Ombilan, tapi sampai saat ini belum bisa di manfaatkan untuk pengairan. Jika dapat kita manfaatkan ini menjadi potensi yang sangat luar biasa bagi masyarakat," ujarnya.
Tak hanya itu, ungkap Muskal, warga juga mengeluhkan persoalan jalan. Pasalnya, jalan di daerah tersebut masih dalam kondisi memprihatinkan, sehingga mobilitas warga terganggu, dan sulit memasarkan hasil pertanian karena terkendala persoalan transportasi.
Menanggapi hal tersebut, Sekdaprov Ali Asmar mengatakan, sebenarnya dari provinsi telah di buat koata atau pembagian per kabupaten dan kota, sesuai dengan luas hamparan sawah dan jumlah penduduk. Sekretariatnya memang terletak Pemprov Sumbar, yaitu Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumatera Barat.
"Di provinsi kita bagi pula ke kabupaten dan kota, sedangkan kab/kota membagi pula ke daerah, kios, serta pengecer. Jadi tidak mungkin petani di daerah Pasilihan tidak dapat pupuk bersubsidi, namun kenyataan di lapangan seperti yang dilaporkan oleh Wali Nagari Pasilihan, pupuk bersubisidi langka di daerahnya, sehingga petani menunda untuk bercocok tanam, dan hasil pertanian pun tidak maksimal," ujarnya.
Menurut Ali Asmar, penjatahan masing-masing daerah sudah ada. Kemungkinan penyebab kelangkaan pupuk tersebut diakibatkan adanya permainan dilapangan, kadang dari kelompok petani pun ada pula yang menjual. Permasalahan pupuk bersubsidi, pihak kabupaten juga dapat mengkoordinasikannya dengan provinsi.
"Kalau itu ada pihak pihak yang bermainan tentu akan ditindak sesuai dengan aturan. Kita tahu pupuk bersubsidi tentu jatahnya untuk petani bukan untuk perkebunan berskala besar. Sesuai dengan kewenangan apa yang menjadi tugas provinsi, kita coba lakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik itu jalan, irigasi termasuk koordinasi dengan Pemkab Solok," cakapnya. (BY/Jon)
Wali Nagari Pasilihan Kabupaten Solok, Muskal Datuk Marajo mengatakan, selain kelangkaan pupuk bersubsidi, warganya juga mengeluhkan soal irigasi. Para petani kesawah hanya mengandalkan air hujan, kadang kesawah bisa satu kali dalam setahun, tentu ini berujung pada sulitnya tercapai kesejahteraan petani di daerah tersebut.
"Bagaimana petani kita akan sejahtera kalau hanya bercocok tanam sekali setahun? Kita punya Batang Ombilan, tapi sampai saat ini belum bisa di manfaatkan untuk pengairan. Jika dapat kita manfaatkan ini menjadi potensi yang sangat luar biasa bagi masyarakat," ujarnya.
Tak hanya itu, ungkap Muskal, warga juga mengeluhkan persoalan jalan. Pasalnya, jalan di daerah tersebut masih dalam kondisi memprihatinkan, sehingga mobilitas warga terganggu, dan sulit memasarkan hasil pertanian karena terkendala persoalan transportasi.
Menanggapi hal tersebut, Sekdaprov Ali Asmar mengatakan, sebenarnya dari provinsi telah di buat koata atau pembagian per kabupaten dan kota, sesuai dengan luas hamparan sawah dan jumlah penduduk. Sekretariatnya memang terletak Pemprov Sumbar, yaitu Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumatera Barat.
"Di provinsi kita bagi pula ke kabupaten dan kota, sedangkan kab/kota membagi pula ke daerah, kios, serta pengecer. Jadi tidak mungkin petani di daerah Pasilihan tidak dapat pupuk bersubsidi, namun kenyataan di lapangan seperti yang dilaporkan oleh Wali Nagari Pasilihan, pupuk bersubisidi langka di daerahnya, sehingga petani menunda untuk bercocok tanam, dan hasil pertanian pun tidak maksimal," ujarnya.
Menurut Ali Asmar, penjatahan masing-masing daerah sudah ada. Kemungkinan penyebab kelangkaan pupuk tersebut diakibatkan adanya permainan dilapangan, kadang dari kelompok petani pun ada pula yang menjual. Permasalahan pupuk bersubsidi, pihak kabupaten juga dapat mengkoordinasikannya dengan provinsi.
"Kalau itu ada pihak pihak yang bermainan tentu akan ditindak sesuai dengan aturan. Kita tahu pupuk bersubsidi tentu jatahnya untuk petani bukan untuk perkebunan berskala besar. Sesuai dengan kewenangan apa yang menjadi tugas provinsi, kita coba lakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik itu jalan, irigasi termasuk koordinasi dengan Pemkab Solok," cakapnya. (BY/Jon)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »