![]() |
| Menpora didampingi Kepala Dispora Sumbar Supriadi Syukur, Kepala Dispora Kota Padang Suardi Junir dan Ketua IPSI Kota Padang Adib Alfikri ketika memberikan keterangan pers kepada wartawan. |
Pencanangan pencak silat masuk kurilukum sekolah itu dilakukan secara langsung oleh Menpora Roy Suryo didampingi oleh Wakil Walikota Padang Emzalmi, pejabat pemerintah provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang di Stadion Agus Salim, Padang, Rabu (24/9).
"Pencak silat harus jadi budaya Indonesia makanya harus dipertahankan yang salah satunya dengan memasukkan pada kurikulum pendidikan seperti yang dilakukan disini," kata Menpora Roy Suryo.
Ia mengatakan, pencak silat yang merupakan budaya asli Indonesia harus terus dipertahankan. Bahkan pihaknya terus menggalang dukungan dunia international agar pencak silat yang beberapa alirannya merupakan asli Sumatera Barat bisa diakui oleh Unesco.
Pengakuan dari Uniesco, kata dia, sangat dibutuhkan karena saat ini ada negara lain yang berusaha mendaftarkan pencak silat ke Unesco sebagai budaya mereka. Untuk itu, pihaknya segera bangkit untuk mempertahankan salah satu budaya asli Indonesia itu.
"Penelusuran sejarah serta pengakuan juga sangat penting bagi kurikulum pendidikan. Perlu diketahui jika pencak silat bukan hanya bela diri tapi juga masalah hati dan hubungan kemasyarakatan," katanya menambahkan.
Dengan adanya pencanangan pencak silat masuk kurikulum muatan lokal di Padang pihaknya sangat mendukung. Bahkan Kemenpora mengharapkan daerah lain bisa mengikuti apa yang dilakukan oleh Padang.
"Semoga daerah lain bisa meniru jejak Padang yang sudah memasukkan muatan lokal pada kurikulum pendidikannya," kata pria yang juga ahli telematika itu.
Sementara itu Kadispora Kota Padang, Suardi Junir mengatakan, salah satu bukti jika pencak silat sudah masuk dalam aktifitas kegiatan di sekolah adalah dengan menerapkan seragam olahraga dengan pakaian pencak silat.
"Itu sudah kami lakukan. Semua sekolah bahkan mulai melaksanakan kurikulum muatan lokal itu. Kami ingin pencak silat benar-benar menjadi budaya yang harus dipertahankan, " katanya.
Dikatakan Suardi, pihaknya telah bekerjasama dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Padang untuk melaksanakan seminar silat tradisional. Narasumbernya tentu Ninik Mamak Pandeka dan Tuo Silek yang ada di Ranah Bingkuang.
"Kita telah menindaklanjuti arahan dari pak Menteri tersebut. Kita langsung mengadakan seminar dengan para tetua silat tentang bagaimana menerapkan pelajaran silat di Kota Padang," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris IPSI Kota Padang Zulhendri Ismed Rajo Bungsu menjelaskan, kurikulum yang disusun berdasarkan aliran silat yang ada di Kota Padang, yaitu aliran Silek Pauh. Kurikulum tersebut di susun oleh sebuah tim yang diketuai oleh Syafril Murad Sutan Bandaro. Di dalam tim tersebut juga ada Tuo Silek dan Ninik Mamak Pendeka, diantaranya Anwar Rajo Bujang, H AA Ongga Pandeka Rajo Batuah, Syaf Gojo dan lainnya. (yy)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
