 |
| Herman H, Kabid PSDA Dinas PU Kota Padang. |
BentengSumbar.com --- Kepala Bidang Pengolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang, Herman H mengatakan, 60 persen drainase di Kota Padang dalam kondisi rusak, dan hanya 40 persen yang berfungsi dengan cukup baik. Hal itu disampaikannya ketika berbincang-bincang dengan BentengSumbar.com, Rabu (17/12/2014) di ruangan kerjanya.
Dikatakannya, total drainase di Kota Padang sekitar 76 Km, dimana drainase primer sepanjang 46 Km dan drainase sekunder 29 Km. "Dari total panjang drainase 76 Km tersebut, 60 persennya rusak, hanya 40 persen dalam kondisi baik," cakapnya.
Ironisnya, walau 60 persen drainase di kota ini dalam kondisi rusak, anggaran yang tersedia di APBD Kota Padang untuk membenahi drainase yang rusak tersebut sangat minim sekali. Dari R20 miliar yang diusulkan Dinas PU Kota Padang untuk tahun 2015, DPRD Kota Padang hanya menyetujui Rp8,5 miliar.
"Kita mengusulkan anggaran untuk perbaikan drainase tahun 2015 sekitar Rp20 miliar, namun yang disetujui hanya Rp8,5 miliar. Sehingga dengan dana sebesar itu, kita hanya mampu memperbaiki sebagian kecil drainase yang rusak tersebut," tegas Herman.
Pada tahun 2015, dengan anggaran Rp8,5 miliar tersebut, Bidang PSDA Dinas PU Kota Padang berencana akan memperbaiki enam titik drainase di pusat kota. Keenam titik tersebut adalah: 1. Drainase jalan Veteran sepanjang 1,5 Km; 2. Drainase jalan Juanda - S. Parman sepanjang 900 meter; 3. Drainase di depan PSDA Provinsi Sumbar sepanjang 100 meter; 4. Drainase jalan Cendrawasih sepanjang 1,5 Km; 5. Drainase jalan Enggang sepanjang 1,2 Km; 6. Drainase Parupuk Tabing sepanjang 1 Km.
Ditegaskan Herman H, PSDA hanya bertanggungjawab pada drainase primer dan sekunder, sedangkan drainase tersier dan kuater (yang kecil-kecil atau reol, red) merupakan tanggungjawab kecamatan, kelurahan dan masyarakat.
Dikatakannya, total drainase di Kota Padang sekitar 76 Km, dimana drainase primer sepanjang 46 Km dan drainase sekunder 29 Km. "Dari total panjang drainase 76 Km tersebut, 60 persennya rusak, hanya 40 persen dalam kondisi baik," cakapnya.
Ironisnya, walau 60 persen drainase di kota ini dalam kondisi rusak, anggaran yang tersedia di APBD Kota Padang untuk membenahi drainase yang rusak tersebut sangat minim sekali. Dari R20 miliar yang diusulkan Dinas PU Kota Padang untuk tahun 2015, DPRD Kota Padang hanya menyetujui Rp8,5 miliar.
"Kita mengusulkan anggaran untuk perbaikan drainase tahun 2015 sekitar Rp20 miliar, namun yang disetujui hanya Rp8,5 miliar. Sehingga dengan dana sebesar itu, kita hanya mampu memperbaiki sebagian kecil drainase yang rusak tersebut," tegas Herman.
Pada tahun 2015, dengan anggaran Rp8,5 miliar tersebut, Bidang PSDA Dinas PU Kota Padang berencana akan memperbaiki enam titik drainase di pusat kota. Keenam titik tersebut adalah: 1. Drainase jalan Veteran sepanjang 1,5 Km; 2. Drainase jalan Juanda - S. Parman sepanjang 900 meter; 3. Drainase di depan PSDA Provinsi Sumbar sepanjang 100 meter; 4. Drainase jalan Cendrawasih sepanjang 1,5 Km; 5. Drainase jalan Enggang sepanjang 1,2 Km; 6. Drainase Parupuk Tabing sepanjang 1 Km.
Ditegaskan Herman H, PSDA hanya bertanggungjawab pada drainase primer dan sekunder, sedangkan drainase tersier dan kuater (yang kecil-kecil atau reol, red) merupakan tanggungjawab kecamatan, kelurahan dan masyarakat.
"Kalau semuanya dibebankan kepada PSDA, mana cukup dana sebesar itu. Makanya kita minta kesadaran masyarakat menjaga dan merawat drainase yang sudah ada," ujarnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
